BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh Makassar melaksanakan benchmarking ke Departemen Administrasi Publik Fisip UNHAS dengan fokus pada tema Penguatan Laboratorium Riset dalam Rangka Akreditasi LAMSPAK, Rabu, 2 Juli 2025.
Kegiatan ini langkah strategis dalam upaya peningkatan mutu laboratorium riset sebagai salah satu syarat utama akreditasi unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Sosial Politik Administrasi dan Komunikasi (LAMSPAK).
Benchmarking ini merupakan studi banding bertujuan mengidentifikasi dan mengadopsi praktik terbaik pengelolaan laboratorium riset di Departemen Administrasi Publik UNHAS.
Fokus utama adalah penguatan kelembagaan, kelengkapan instrumen riset, serta integrasi aktivitas pembelajaran berbasis riset yang sesuai dengan standar akreditasi LAMSPAK.
Kegiatan di pimpin oleh Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh Makassar Dr. Nur Wahid, S.Sos.,M.Si beserta sekretaris Prodi Nurbiah Tahir,S.AP.,M.AP. dan beberapa dosen yakni Sitti Rahmawati Arfah,S.Sos., M.Si, Iswadi Amiruddin, S.Sos.,M.AP,. Dian Lestari, S.Sos.,M.AP dan Andi Iqra, S.AP.,M.A.
Rombongan dari Prodi Ilmu Administrasi Negara ini disambut oleh, Ketua Departemen Administrasi Publik Unhas Prof.Dr. Alwi, M.Si dan tim laboratorium riset UNHAS Risal Fauzi, M.Si beserta jajarannya.
Benchmarking dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2025, bertepatan dengan periode persiapan akreditasi LAMSPAK yang kini menjadi lembaga resmi akreditasi untuk rumpun ilmu sosial, politik, administrasi, dan komunikasi sejak Januari 2025.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di kampus UNHAS Makassar, dengan kunjungan ke laboratorium riset, serta sesi diskusi bersama pengelola laboratorium dan dosen terkait.
Penguatan laboratorium riset menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian akreditasi LAMSPAK, yang menekankan pada budaya mutu, relevansi, akuntabilitas, dan diferensiasi misi (CRAM).
Melalui benchmarking ini, Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh Makassar berharap dapat meningkatkan kualitas sarana prasarana, tata kelola, dan inovasi pembelajaran riset agar memenuhi dan melampaui standar nasional.
Kegiatan benchmarking dilakukan melalui observasi langsung, diskusi panel, serta studi literatur terkait pengelolaan laboratorium riset di UNHAS. Peserta mendapatkan paparan teknis tentang manajemen laboratorium, integrasi teknologi digital dalam riset, serta praktik terbaik dalam mendukung capaian pembelajaran mahasiswa.
Hasil benchmarking akan diadopsi dan diadaptasi dalam pengembangan laboratorium riset di lingkungan Ilmu Administrasi Negara Fisip Unismuh Makassar sebagai bagian dari persiapan akreditasi LAMSPAK.
“Benchmarking ini bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga komitmen bersama untuk membangun laboratorium riset yang unggul dan relevan dengan kebutuhan akreditasi LAMSPAK,” ujar Nur Wahid.