BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Kampus negeri Universitas Terbuka (UT) Makassar terus menunjukkan tekad dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga binaan lembaga pemasyarakatan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui audiensi dengan pihak Lapas Kelas I Makassar pada Senin, 27 Oktober 2025.
Rombongan UT Makassar dipimpin oleh Manajer Marketing dan Registrasi, Dr. Jalil, S.Pi., M.P., yang diterima langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Kelas I Makassar, Jimmy Rahmat Tumengkol, A.Md.IP., S.H., M.A. Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari PKBM Maesa Mandiri Utama yang akan berperan sebagai fasilitator kegiatan pendidikan tersebut.
Pada kesempatan itu, Dr. Jalil menjelaskan bahwa tujuan utama kerja sama ini adalah membuka akses pendidikan tinggi bagi warga binaan melalui sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh yang fleksibel serta terjangkau.
“Kami ingin menghadirkan kesempatan kuliah bagi warga binaan agar mereka memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Jimmy Rahmat Tumengkol menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, pendidikan memiliki peran penting dalam proses pembinaan dan reintegrasi sosial warga binaan.
“Kami sangat mendukung kerja sama ini. Pendidikan adalah kunci bagi perubahan perilaku dan masa depan yang lebih baik,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa kesempatan kuliah di UT Makassar nantinya tidak hanya terbuka bagi warga binaan, tetapi juga bagi para pegawai Lapas yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Prof. Dr. Hasyim, M.Pd., yang menilai bahwa kerja sama ini dapat diperkuat dengan dukungan pemerintah daerah, khususnya melalui pemanfaatan dana aspirasi.
“Dana aspirasi yang mencapai sekitar Rp 20 miliar per desa dapat dialokasikan untuk beasiswa kuliah di UT, termasuk bagi anak-anak nelayan berprestasi,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, UT Makassar dan Lapas Kelas I Makassar akan melakukan verifikasi data calon mahasiswa, menentukan program studi yang diminati, serta menyusun nota kesepahaman (MoU) yang akan dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama (PKS).
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperluas akses pendidikan tinggi terbuka, memperkuat program pembinaan di lembaga pemasyarakatan, serta mendukung upaya pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Saat ini yang diberi amanah jadi Direktur UT Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim, SE MM. ***




 
							














