Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ragam

Dr. Yusriadi Hala: PKM ADPERTISI di Pangkep Siap Naik Kelas Jadi Desa Binaan

×

Dr. Yusriadi Hala: PKM ADPERTISI di Pangkep Siap Naik Kelas Jadi Desa Binaan

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-Pangkep. Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Nasional Ganjil 2025 yang digelar Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI) di Kabupaten Pangkep berlangsung dinamis dan penuh energi kolaboratif.

Sebanyak 272 dosen dari 81 perguruan tinggi negeri dan swasta diterjunkan ke 15 desa dan kelurahan di tiga kecamatan—Balocci, Bungoro, dan Minasate’ne—untuk menyelenggarakan berbagai program pemberdayaan masyarakat, Rabu (10/12/2025).

Example 300x600

Pada acara penerimaan sekaligus pelepasan peserta PKM di Ruang Pola Kantor Bupati Pangkep, Wakil Bupati Drs. H. Abd Rahman Assegaf, M.I.Kom hadir langsung memberikan sambutan dan dukungannya.

Turut hadir Ketua MPP ADPERTISI Dr. H. Buyung Romadhoni, SE, M.Si, Sekretaris MPP ADPERTISI Ibrahim Pratama, SE, M.Si, Ak, CA, para camat, kepala desa, lurah, dan jajaran pengurus pusat ADPERTISI.

Direktur Eksekutif Bidang Kerja Sama/Hubungan Kelembagaan MPP ADPERTISI, Dr. H. Yusriadi Hala, kepada media di ruang pola kantor Bupati Pangkep, menyampaikan optimisme, rencana besar, dan arah baru ADPERTISI terhadap Pangkep.

Dukungan Pemerintah Pangkep Jadi Fondasi Utama PKM

Yusriadi menyampaikan pelaksanaan PKM ADPERTISI di Pangkep bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari hubungan kemitraan jangka panjang antara ADPERTISI dan Pemerintah Kabupaten Pangkep. Ia mengapresiasi komitmen pemerintah daerah yang disebutnya “sangat kuat dan konsisten”.

“Respon pemerintah daerah, mulai dari bupati, wakil bupati hingga jajarannya, sangat bagus dan peduli terhadap kehadiran ADPERTISI. Kami merasakan dukungan penuh,” ujar Yusriadi.

Menurutnya, hubungan erat ini merupakan salah satu alasan mengapa PKM ADPERTISI sudah empat kali digelar di Pangkep. Pemerintah daerah, katanya, melihat manfaat nyata dari kegiatan tersebut, sementara ADPERTISI menilai Pangkep sebagai daerah yang terbuka, progresif, dan responsif terhadap inovasi berbasis perguruan tinggi.

PKM dengan Orientasi Dampak dan Keberlanjutan

Lebih jauh, Yusriadi menekankan bahwa PKM yang dilaksanakan tidak berhenti pada kegiatan seremonial. Model PKM ADPERTISI mendorong tahapan yang sistematis:

  1. Sosialisasi – memperkenalkan konsep, teknologi, atau solusi kepada masyarakat.
  2. Pelatihan – meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bidang tertentu.
  3. Pendampingan – proses lanjutan yang mendalam agar masyarakat benar-benar mampu menerapkan hasil pelatihan.

“Harapan Bupati Pangkep sangat jelas: program PKM harus membawa perubahan nyata. Jika diperlukan pendalaman, kegiatan akan dilanjutkan menjadi pendampingan,” jelas Yusriadi.

Dalam konteks ini, PKM bukan sekadar program satu hari, melainkan investasi sosial jangka panjang.

Menuju Program Desa Binaan: Langkah Strategis ADPERTISI

Salah satu poin penting yang diungkapkan Yusriadi adalah rencana penguatan MoU antara ADPERTISI dan Pemerintah Kabupaten Pangkep melalui pembentukan desa binaan ADPERTISI. Menurutnya, 15 desa/kelurahan tempat pelaksanaan PKM kali ini sangat berpotensi menjadi wilayah binaan.

“Insya Allah setelah ini kita masuk pada MoU khusus untuk desa binaan. Jika suatu desa sudah menjadi desa binaan, maka pendampingan mencakup berbagai aspek sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Ia mencontohkan beberapa potensi pendampingan dalam desa binaan:

  • Pengembangan UMKM lokal berbasis digital
  • Pembuatan aplikasi pemasaran produk desa
  • Pelatihan literasi keuangan, sertifikasi halal, dan branding
  • Pendampingan penyusunan proposal KUR
  • Penguatan kapasitas aparatur desa
  • Transformasi pelayanan publik berbasis teknologi

Model desa binaan ini dianggap sebagai bentuk evolusi dari PKM konvensional menuju pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Skema Pembiayaan yang Kolaboratif

Yusriadi tidak menutup-nutupi bahwa program desa binaan membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Namun ia menyebut ada beberapa skema yang memungkinkan program tetap berjalan:

  • dana hibah dari dosen dan kampus,
  • dukungan APBD atau alokasi program strategis pemda,
  • skema dana sharing antara kampus dan pemerintah,
  • kontribusi masyarakat dan pelaku usaha lokal.

“Respons bupati sangat bagus. Pemerintah daerah sudah merasakan manfaat nyata dari kegiatan ini. Bagi ADPERTISI, meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah prioritas utama,” katanya.

Menurut Yusriadi, kolaborasi lintas lembaga akan memudahkan implementasi program tanpa harus membebani satu pihak.

Mengokohkan Peran Dosen dalam Pembangunan Daerah

Yusriadi juga menegaskan bahwa PKM bukan hanya kewajiban tridarma perguruan tinggi, tetapi juga ruang aktualisasi dosen dalam memberi dampak langsung kepada masyarakat. PKM ADPERTISI di Pangkep disebutnya sebagai contoh sinergi ideal antara ilmu pengetahuan, pemerintahan, dan pemberdayaan warga.

Keterlibatan 272 dosen yang bergerak di berbagai bidang—teknologi, ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga sosial—ADPERTISI berharap program ini akan meninggalkan jejak perubahan yang terukur.

“Kami tidak ingin PKM hanya sekadar kegiatan. Kami ingin menghadirkan solusi. Kami ingin masyarakat merasakan manfaatnya,” ujar Yusriadi menutup pernyataannya. ***

 

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *