Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ragam

ADPERTISI Gelar PKM Nasional Sosialisasi Eco-Language: Edukasi Bank Sampah Berbasis Literasi Bahasa dan Teknologi di Desa Boddia Takalar

×

ADPERTISI Gelar PKM Nasional Sosialisasi Eco-Language: Edukasi Bank Sampah Berbasis Literasi Bahasa dan Teknologi di Desa Boddia Takalar

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Aula Kantor Desa Boddia Takalar ramai dengan kehadiran para dosen dari berbagai perguruan tinggi swasta yang ada di Makassar. Para dosen itu berbaur dengan pemerintah desa dan kepala desa mengikuti PKM Nasional dari ADPERTISI, Kamis 10 Juli 2025.

Para pengabdi dalam kegiatan PKM kali imi dengan mensosialissikan materi Eco-Language: Edukasi Bank Sampah Berbasis Literasi Bahasa dan Teknologi.

Example 300x600

Dosen pendamping PKM Nasional ADPERTISI Desa Boddia, Arnida Idrus, SE., M.Si, pada saat pembukaan acara menekankan, kegiatan ini wujud nyata dari Tridharma Perguruan Tinggi. Selaku  akademisi tidak hanya berkutat di ruang kelas, tetapi juga turun di tengah masyarakat berbagi ilmu dan mengaplikasikan secara langsung.

Para dosen pengabdi ini ingin membuktikan bahwa dari tumpukan sampah, bisa lahir inovasi dan kemandirian ekonomi yang mengubah wajah desa, kata Ketua Panitia PKM Nasional XI ADPERTISI di Takalar ini.

Inti dari materi PKM ini membimbing masyarakat  menyulap limbah menjadi produk kreatif yang bernilai jual tinggi, mulai dari kerajinan tangan estetik hingga barang fungsional praktis.

Namun, inovasi tak berhenti di situ, masyarakat juga dibekali keterampilan literasi digital dan teknologi untuk memasarkan produk-produk daur ulang melalui platform digital.

Ini adalah jembatan menuju pasar yang lebih luas, memberikan daya ungkit signifikan bagi peningkatan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir, tandas dosen di Universitas Handayani Makassar ini.

Kepala Desa Boddia Takalar,  Muh. Rusli, menyambut baik atas kedatangan para dosen melakukan PKM. Para dosen  tidak  hanya memaparkan teori, melainkan juga praktik nyata tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Selama ini ditemukan hampir 40 persen sampah di Desa Boddia, yang berada di pesisir pantai adalah sampah dengan potensi daur ulang yang luar biasa. Sampah ini  bukan masalah, melainkan harta karun terpendam yang siap diolah menjadi sumber pendapatan baru, katanya.

Kehadiran para dosen memberi inovasi dan pengetahuan membuka wawasan dan pemikiran warga desa melakukan daur ulang dan menemukan pasar lewat digitaliasi, katanya.

Para pengabdi yang melakukan PKM Nasional di Desa Boddia yakni;

Arnida Idrus, SE, M.Si  (Universitas Handayani Makassar;) Risma Asriani A.Genisa, S.S.,M.Hum (Universitas Sawerigang Makassar); Dr. Hj. Rahmaniah, S.Pd., M.Pd. (Universitas Bosowa).

Dr. Muhammad Taufik, S.S., M.Hum (Universitas Islam Makassar); Sitti Fatimah Sangkala Sirate, S.Pd., M.Pd. (STKIP YPUP Makassar); Muhammad Taufik Al Hakim Yaumi, S.S., M.Hum (Universitas Handayani Makassar)

Dr. Musdalifah Nihaya, S.Psi., M.P (Universitas Muhammadiyah Makassar); Novita Dwi Maharani Sabhan, S.Si., M.Pd (Universitas Handayani Makassar); Dr. Nasiratunnisaa Mallappiang, S.Ksi., M.A.P (Universitas Pancasakti Makassar).

Dr. Nadia Aldyza, S.Pd., M.Pd (Universitas Al Muslim); Dr. Naomi Patiung, S.S., M.Hum (Universitas Kristen Indonesia Paulus); Amika Sapan, S.Pd., M.Pd (Universitas Kristen Indonesia Paulus).

Setelah pelaksanaan PKM Nasional ADPERTISI di Desa Boddia,  akan jadi contoh bagaimana inovasi, edukasi, dan kolaborasi dapat mengubah tantangan sampah  jadi peluang emas berkelanjutan, mengangkat harkat ekonomi masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir untuk generasi mendatang. ***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *