BERITASEMBILAN.Com-Surakarta. Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) melakukan kegiatan benchmarking ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai bagian dari upaya memperkuat strategi penerimaan mahasiswa baru, pengelolaan sistem informasi, serta pengembangan kelembagaan.
Rombongan Unismuh dipimpin Dr. Muhammad Akhir, Ketua Lembaga Penerimaan Mahasiswa Baru (LPMB), didampingi Harun, Ketua Lembaga Sistem Informasi dan Teknologi (LSIT), serta Hadisaputra, Kepala Subdirektorat Humas Unismuh. Turut hadir pula para Ketua Divisi LPMB dan LSIT.
Kunjungan diterima secara resmi oleh jajaran pimpinan UMS di Ruang Sidang BPH Gedung Induk Siti Walidah. Hadir Prof. Ihwan Susila, Ph.D., Wakil Rektor I UMS, didampingi Dr. Triyono, Direktur Direktorat Akademik dan Admisi (DAA) UMS.
Prof. Ihwan menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada rombongan Unismuh Makassar atas inisiatif melakukan benchmarking sebagai wujud semangat kolaborasi antarperguruan tinggi Muhammadiyah.
“Unismuh adalah saudara tua dalam keluarga besar PTMA. Kami menyambut dengan penuh semangat, karena kegiatan ini menjadi momen silaturahmi penting dan ruang untuk saling belajar demi kemajuan bersama,” ujar Prof. Ihwan.
Tantangan dan Strategi Perguruan PTM
Dalam sesi diskusi, Prof. Ihwan menyoroti tantangan besar yang dihadapi perguruan tinggi swasta, khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), di tengah liberalisasi kuota penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN).
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang memperluas akses dan membuka lebih banyak kelas di PTN berdampak langsung terhadap kompetisi penerimaan mahasiswa baru. Namun, UMS memandang hal ini bukan sebagai ancaman, melainkan tantangan untuk memperkuat branding, mutu, dan daya saing perguruan tinggi.
Tahun 2025, UMS mencatat capaian luar biasa dengan menerima lebih dari 8.800 mahasiswa baru dari total 29.000 akun pendaftar yang tersebar di 34 provinsi dan 351 kabupaten/kota di Indonesia.
Prof. Ihwan juga menegaskan pentingnya membangun kerja sama dengan pemerintah daerah serta mempromosikan daya tarik kota tempat kampus berada.
“Kampus tidak hanya menjual program studi, tetapi juga harus menjual kota. Daya tarik lingkungan menjadi faktor penting dalam keputusan calon mahasiswa memilih kampus,” ujarnya.
Strategi Rekrutmen dan Inovasi Promosi UMS
Sementara itu, Dr. Triyono dari Direktorat Akademik dan Admisi UMS memaparkan strategi efektif yang diterapkan dalam rekrutmen mahasiswa baru. Meski hanya memiliki sekitar 15 staf, UMS mampu mencapai ribuan pendaftar berkat efisiensi sistem dan optimalisasi teknologi informasi.
Beberapa langkah strategis yang dilakukan UMS antara lain:
- Merekrut staf promosi profesional dari luar kampus.
- Mengoptimalkan peran alumni sebagai duta kampus.
- Membangun kemitraan dengan sekolah-sekolah menengah di berbagai daerah.
- Menerapkan sistem pendaftaran digital yang mudah dan fleksibel.
- Menawarkan skema beasiswa dan sistem pembayaran adaptif.
“Kami mengandalkan sistem IT dan marketing communication profesional. Tahun ini kami mencatat lebih dari 29 ribu akun pendaftar. Ini hasil kerja kolaboratif antara promosi, teknologi, dan pelayanan,” jelas Dr. Triyono.
Adopsi Sistem Strategi UMS
Dalam sesi diskusi, Ketua Lembaga PMB Unismuh Makassar, Dr. Muhammad Akhir, menyampaikan ketertarikan untuk mengadopsi dua strategi utama UMS, yakni rekrutmen staf promosi profesional dan pelatihan staf pelayanan PMB berbasis kompetensi.
“Kami perlu membangun sistem kerja PMB yang lebih gesit dan efektif. UMS memberi banyak inspirasi, terutama dalam manajemen SDM dan pemanfaatan sistem informasi,” ujar Dr. Akhir.
Unismuh juga memperkenalkan struktur baru kelembagaan PMB yang kini terdiri atas empat divisi: Data & Dokumentasi, Promosi, Konsultan & Brand, serta Pendaftaran. Pembaruan struktur ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja lembaga dalam menghadapi tahun penerimaan mahasiswa baru 2026.
Kolegialitas PTM
Benchmarking ke UMS merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Unismuh Makassar ke sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah di Pulau Jawa. Sebelumnya, Unismuh telah melakukan kegiatan serupa di Universitas Pamulang (UNPAM), dan dijadwalkan melanjutkan ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
“Perguruan tinggi Muhammadiyah memiliki semangat kolegialitas yang kuat. Kita tidak bersaing, melainkan saling belajar dan saling menguatkan,” tegas Dr. Akhir.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama, tukar cenderamata, serta penandatanganan kesepahaman awal untuk kolaborasi di bidang promosi digital, sistem informasi akademik, dan pengembangan sumber daya manusia antar dua kampus besar Muhammadiyah tersebut. ***
