Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ragam

Dari Tanah Bugis, Guru Asal Sidrap Nur Ainun Istiqamah Kenalkan Bio-Baterai Sekam Padi ke Dunia Pendidikan pada AGP PGRI Sulsel 2025

×

Dari Tanah Bugis, Guru Asal Sidrap Nur Ainun Istiqamah Kenalkan Bio-Baterai Sekam Padi ke Dunia Pendidikan pada AGP PGRI Sulsel 2025

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Sosok Nur Ainun Istiqamah, S.Pd.Gr, guru inovatif dari SMP Negeri 2 Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang, tampil bersemangat di hadapan tim juri pada babak Final Anugerah Guru Prima (AGP) PGRI Sulawesi Selatan 2025 yang digelar di Balai Besar Guru Penggerak (BBGTK) Makassar, Senin, 3 Nopember 2025.

Dia membawakan karya ilmiah inspiratif berjudul “MALEBBI’ (Material Alternatif Listrik Berbasis Biomassa Inovatif)”, yang menyoroti perpaduan sains, teknologi, dan kearifan lokal dalam pembelajaran.

Example 300x600

Karyanya ini mengantarkan dirinya menjadi juara satu dan akan menjadi wakil PGRI Sulsel pada AGP Tingkat Nasional di Jakarta mewakili kategori guru SMP dan sederajat di Jakarta akhir Nopember 2025.

Inovasi dari Sekam Padi untuk Energi Pembelajaran

Melalui inovasi “MALEBBI’”, Nur Ainun menghadirkan pendekatan baru dalam pembelajaran IPA kelas IX pada materi Listrik Statis dan Dinamis. Ia memanfaatkan sekam padi, limbah pertanian yang melimpah di Kabupaten Sidenreng Rappang, untuk dijadikan bio-baterai sederhana.

“Sekam padi yang dulu dianggap limbah kini menjadi bahan ajar yang bernilai tinggi,” ujar Nur Ainun dalam presentasinya.

Dengan pendekatan deep learning berbasis proyek (Project Based Learning), peserta didik diajak mengeksplorasi konsep kelistrikan secara ilmiah sekaligus memahami potensi energi terbarukan di lingkungan sekitar mereka.

Green Chemistry dan Pembelajaran Transformatif

Konsep “MALEBBI’” berakar pada prinsip green chemistry, yang menekankan pada efisiensi dan pencegahan limbah. Dalam praktiknya, Nur Ainun mengintegrasikan simulasi digital PhET, pembuatan bio-baterai sekam padi, dan komunikasi ilmiah melalui desain poster.

Pendekatan ini tidak hanya menjawab tantangan abstraksi konsep listrik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ekologis di kalangan peserta didik.
“Pembelajaran sains tidak boleh berhenti di teori, tetapi harus memberi makna ekologis dan sosial,” tuturnya.

Kolaborasi dan Sinergi Multipihak

Keberhasilan inovasi ini tidak lahir sendiri. Nur Ainun menggandeng guru TIK, guru Seni Budaya, laboran sekolah, dan orang tua siswa dalam pelaksanaannya. Guru TIK berperan dalam integrasi teknologi pembelajaran, sementara guru Seni Budaya membantu siswa dalam visualisasi hasil proyek menjadi poster ilmiah yang menarik.

Orang tua pun terlibat aktif dengan menyediakan bahan sekam padi dari pabrik lokal, menunjukkan keterpaduan antara sekolah dan komunitas dalam menciptakan pendidikan yang bermakna.

Dampak Nyata bagi Peserta Didik

Implementasi MALEBBI’ memberikan dampak signifikan di tiga aspek utama:

  1. Aspek Kognitif: Siswa mampu memahami konsep rangkaian listrik dan elektrokimia secara utuh melalui eksperimen langsung.
  2. Aspek Korelasi: Pembelajaran ini menghubungkan sains dengan lingkungan, serta potensi lokal dengan isu global seperti krisis energi.
  3. Aspek Pedagogik: Pembelajaran bertransformasi menjadi student-centered, dengan penilaian autentik dan proses reflektif yang menumbuhkan semangat kolaboratif dan berpikir kritis.

Dari hasil implementasi, 85 persen siswa berhasil mendemonstrasikan prinsip kelistrikan melalui bio-baterai yang mereka rancang sendiri. Antusiasme siswa meningkat tajam karena mereka melihat keterkaitan langsung antara ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari.

Guru Transformatif dari Sidrap

Sebagai guru muda yang terus berinovasi, Nur Ainun memegang teguh prinsip bahwa pendidikan harus menjadi ruang pemberdayaan, bukan sekadar transfer ilmu.
“Menjadi guru di era digital bukan hanya soal teknologi, tapi tentang membangun pengalaman belajar yang relevan dan berdampak,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Inovasi “MALEBBI’” menjadi bukti nyata bahwa pendidikan transformatif dapat lahir dari kreativitas guru daerah. Dengan memadukan sains modern, teknologi digital, dan potensi lokal, Nur Ainun Istiqamah telah menegaskan perannya sebagai arsitek pembelajaran (architect of learning) yang membangun jembatan antara kelas, komunitas, dan masa depan.***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *