BERITASEMBILAN.Com-Sidrap. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Ichsan Sidrap, menyelenggarakan seminar nasional bertajuk AI jadi Besti Baru Gen Z: Solusi Belajar atau Malas Pikir?, Senin 29 September 2025 di kampus Universitas Ichsan Sidrap.
Seminar dibuka oleh Rektor Universitas Ichsan Sidrap, Dr. Darnawati, S.Pd., M.Si., menghadirkan dua pembicara utama dari FKIP UPRI Makassar, yakni Dr. Supardi Salam, S.Pd., M.Pd. (Dekan FKIP UPRI) dan Rizal Arizaldy Ramly, S.Pd., M.Pd. (Wakil Dekan I FKIP UPRI sekaligus pakar teknologi pendidikan).
Dr. Supardi Salam saat memberi sambutan menegaskan pentingnya dunia pendidikan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan artifisial (AI).
“AI bukan musuh yang harus ditakuti, tetapi tantangan yang harus dihadapi dengan strategi pembelajaran yang tepat. Tugas pendidik memastikan AI menjadi alat bantu, bukan pengganti proses berpikir,” ujarnya
Rizal Arizaldy Ramly menyampaikan pandangan kritis dan praktis mengenai penggunaan AI dalam proses belajar. Dengan gaya presentasi interaktif, ia membedah istilah “besti” dalam judul seminar.
“AI bisa menjadi bestie (sahabat) ketika digunakan untuk eksplorasi ide dan memperkaya wawasan. Namun, ia bisa berubah menjadi besti (monster) ketika membuat mahasiswa tergantung dan kehilangan kemampuan analisis kritis,” jelasnya.
Rizal juga menekankan pentingnya menjadikan AI sebagai sparring partner untuk melatih argumentasi mahasiswa, bukan sekadar mesin pencari jawaban instan.
Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Ichsan Sidrap, Baharuddin, S.Kom., M.A.P., M.Kom., MTA, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.
“Kehadiran pakar pendidikan dari FKIP UPRI Makassar memberi perspektif yang seimbang antara teknologi dan pedagogi. Hal ini sangat penting untuk membekali mahasiswa menghadapi era digital,” ungkapnya
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menegaskan kepeloporan FKIP UPRI Makassar dalam memimpin wacana pendidikan berbasis teknologi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk membekali generasi muda memanfaatkan AI secara bijak, tanpa kehilangan kemampuan berpikir kritis yang menjadi fondasi pendidikan. ***
