BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Dunia pendidikan Kota Palopo kembali mencatat prestasi membanggakan. Haryanti, S.Si., M.Pd., guru Biologi SMA Negeri 6 Palopo, berhasil meraih Juara I pada Lomba Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kategori Guru Transformatif SMA Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan bagian dari program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mengapresiasi tenaga pendidik yang berinovasi dalam pembelajaran transformatif.
Proses seleksi lomba dimulai dari tingkat kota yang difasilitasi oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI melalui pengiriman video inovasi pembelajaran dan portofolio peserta.
Setelah lolos seleksi tingkat Kota Palopo, Haryanti mewakili daerahnya pada ajang tingkat provinsi bersama peserta terbaik lainnya dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan.
Dari puluhan peserta, BBGTK Sulsel menyeleksi 15 orang untuk tahap administratif dan wawancara daring. Tiga peserta terbaik kemudian diundang mengikuti seleksi substansi secara luring di Makassar pada 29–31 Oktober 2025.
Dalam lomba tersebut, Haryanti menampilkan karya berjudul “Implementasi Media Si Cinta pada Pembelajaran Mendalam”, yang berhasil memikat perhatian dewan juri. Karya inovatif ini menonjolkan penerapan pembelajaran mendalam (deep learning) melalui media “Si Cinta”, yang mengintegrasikan sains dan teknologi untuk membangun pemahaman konsep secara bermakna.
“Melalui lomba ini, saya ingin berbagi praktik baik kepada guru lain agar kita semua bisa saling belajar, menginspirasi, dan menciptakan pembelajaran yang lebih relevan serta menyenangkan bagi siswa,” ujar Haryanti yang akrab disapa Bu Anti.
Konsep pembelajaran yang dikembangkan Bu Anti berfokus pada empat komponen utama pembelajaran mendalam, yaitu strategi mengajar yang inovatif, lingkungan belajar yang inklusif, pemanfaatan teknologi digital, serta kemitraan pembelajaran antara guru, siswa, dan lingkungan sekitar.
Pembelajaran yang ia gagas tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bermakna, keceriaan belajar, serta suasana kelas yang positif dan inklusif.
Bagi Haryanti, keikutsertaan dalam ajang ini merupakan bentuk refleksi diri sekaligus dorongan untuk terus meningkatkan kompetensi sebagai guru transformatif. “Menjadi guru transformatif berarti terus belajar, beradaptasi, dan menciptakan pembelajaran yang berdampak, bukan hanya bagi siswa, tetapi juga terhadap budaya sekolah yang kreatif dan kolaboratif,” tuturnya.
Ketua PGRI Kota Palopo, Drs. Basman, S.H., M.M., memberikan apresiasi tinggi atas prestasi tersebut. “Kami sangat bangga.
Prestasi Bu Anti menjadi bukti nyata bahwa guru Palopo mampu bersaing di tingkat provinsi bahkan nasional. Semoga ini menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk terus berkarya,” ujarnya.
Selain itu, Kepala SMP Negeri 14 Palopo, Risna, S.E.Gr., M.Pd., juga berhasil mencatat prestasi sebagai Juara II Kategori Kepala Sekolah Transformatif Tingkat Sulawesi Selatan.
Prestasi yang diraih Haryanti menegaskan bahwa guru merupakan agen perubahan yang melalui inovasi dan dedikasi mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan serta pembentukan generasi yang cerdas dan berkarakter. (sukmawati syamsul).


















