BERITASEMBILAN.Com-Palopo. Institut Hasan Sulur (IHS) terus memperkuat jejaring dan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu langkah strategis tersebut diwujudkan melalui penandatanganan naskah kerja sama dengan Universitas Kurnia Jaya Persada (UKJP), yang dilaksanakan di Kota Palopo, Ahad, 5 Oktober 2025.
Pada penandatanganan itu hadir Rektor UKJP, Prof. drg. Mansjur Nasir, Ph.D., Sp.Ort, bersama Rektor IHS, Dr. Hj. Agusnia Hasan Sulur, SP, M.Si. Kerja sama ini menegaskan tekad kedua perguruan tinggi untuk saling bersinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tidak berhenti di situ, IHS juga tengah menjajaki komunikasi untuk menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Makassar. Beberapa di antaranya yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), STIK Stella Maris, Stikes Gunung Sari, STIE Ciputra, serta beberapa kampus lainnya.
Sinergi ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi akademik yang lebih luas, mulai dari pertukaran dosen dan mahasiswa, riset bersama, hingga pemanfaatan sumber daya dan fasilitas antar kampus.
Rektor IHS, Dr. Hj. Agusnia Hasan Sulur, menegaskan bahwa kerja sama antar perguruan tinggi merupakan langkah penting dalam meningkatkan daya saing pendidikan tinggi. “Melalui jejaring ini, kita bisa saling melengkapi keunggulan masing-masing, memperkuat mutu akademik, dan bersama-sama mencetak sumber daya manusia unggul yang dibutuhkan bangsa di era digital dan globalisasi,” ujarnya.
Sebagai kampus baru hasil penggabungan Akper YPPP Wonomulyo dan STIMIK Hasan Sulur, IHS hadir dengan semangat integrasi dua bidang strategis: teknologi informasi dan kesehatan.
Saat ini, IHS membuka empat program studi, yaitu S1 Sistem Informasi, S1 Teknik Informatika, S1 Administrasi Kesehatan, dan D3 Keperawatan. Program studi tersebut menjadi pilihan utama ratusan mahasiswa baru pada penerimaan tahun akademik 2025.
Menopang kualitas pendidikan, IHS didukung oleh 25 dosen tetap, dua di antaranya bergelar doktor, serta dua lainnya sedang menempuh studi doktoral (S3).
Kehadiran tenaga pendidik yang berpengalaman dan mumpuni ini diyakini menjadi modal penting dalam mengawal mutu akademik serta pengembangan riset di kampus tersebut.
Merintis berbagai kemitraan strategis dan ditopang sumber daya manusia berkualitas, IHS meneguhkan posisi sebagai institusi pendidikan tinggi terbuka, inovatif, dan siap berkolaborasi demi pengembangan ilmu pengetahuan serta kontribusi nyata bagi masyarakat Sulbar dan sekitarnya. ***