BERITASEMBILAN.Com-Toraja Utara. Wakil Ketua PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Nur Salam, S.Pd, M.Pd menegaskan pentingnya menjaga solidaritas dan peningkatan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan yang terus berkembang.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya pada Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) I PGRI Toraja Utara, Sabtu, 13 September 2025, di Gedung PGRI Toraja Utara.
Nur Salam menyampaikan lima poin utama yang harus menjadi perhatian seluruh anggota PGRI, khususnya di Kabupaten Toraja Utara. Pertama, ia mengingatkan agar guru tetap menjaga solidaritas dan kekompakan sesama anggota PGRI. Kedua, organisasi perlu merancang program-program realistis, termasuk pelaksanaan program mandatory.
Ketiga, ia menekankan pentingnya menjaga etika, sikap, dan perilaku yang tidak mengarah pada kriminalisasi guru. “Guru adalah figur teladan, maka etika dan perilaku harus selalu dijaga,” ujarnya.
Keempat, Nur Salam mendorong peningkatan kompetensi guru melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, dan pengembangan keilmuan yang selaras dengan perkembangan zaman. “Kompetensi guru menjadi kunci peningkatan kualitas pendidikan,” tambahnya.
Kelima, ia mengingatkan tentang salah satu rekomendasi Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) I PGRI Sulsel, yaitu pemberian sumbangan dari anggota sebesar Rp50.000 per orang di tahun 2026. Dana tersebut akan menjadi modal awal pembelian dan pembangunan lahan sekretariat PGRI di Sulawesi Selatan.
Menurutnya, PGRI Toraja Utara adalah salah satu kabupaten yang mampu menjadi contoh di Sulsel karena kedisiplinan dan ketaatan anggotanya dalam membayar iuran, serta selalu aktif dalam berbagai forum organisasi sesuai dengan AD/ART PGRI.
“Solidaritas, kesadaran berorganisasi, dan kompetensi guru adalah tiga hal penting yang harus dijaga demi memajukan pendidikan dan memperkuat PGRI di Sulawesi Selatan,” tegas Nur Salam.
Konkerkab I PGRI Toraja Utara, tercatat sebagai konferensi kerja PGRI tingkat kabupaten pertama di Sulawesi Selatan.
Hadir dalam kegiatan ini jajaran pengurus PGRI Provinsi Sulsel, pengurus cabang dan cabang khusus, pengurus ranting, perangkat organisasi tingkat kabupaten, perwakilan YPLP, serta tamu undangan lainnya. Turut hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Marthinua Manatin, SH., MH.
Asisten III Kantor Bupati Toraja Utara, Yermia T.M. Marewa, SE., M.Si., yang membuka kegiatan menegaskan bahwa guru sebagai bagian dari Korpri telah diikutkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Ia juga menambahkan, mutasi guru akan tetap memperhatikan sistem zonasi tempat tinggal.
Ketua PGRI Toraja Utara, Efraim T. Allositandi, S.Pd., M.M., menekankan pentingnya menjaga solidaritas organisasi dan kesadaran anggota untuk membayar iuran.
Bupati Toraja Utara yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan, Yermia TM. Marewa, SE., M.Si., dalam sambutannya mengingatkan bahwa PGRI tidak boleh terkotak-kotak dan harus solid mendukung visi misi pemerintah, khususnya dalam bidang pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Marthinua Manatin, SH., MH., juga mendorong PGRI untuk memaksimalkan pemanfaatan sekretariat, memiliki peran sosial di masyarakat, dan tetap tumbuh berkat solidaritas serta kepatuhan anggota terhadap iuran sesuai AD/ART.
Pada sidang komisi, sejumlah kesepakatan lahir dari Konkerkab I PGRI Toraja Utara, di antaranya: akan menghadirkan Ketua PGRI Sulsel, Prof. Dr. Hasnawi Haris, M.Hum., sebagai narasumber pembelajaran mendalam.
Persiapan Porseni tingkat Kabupaten Toraja Utara sebagai persiapan menuju Porsenijar tingkat Provinsi di Sidrap dan tingkat nasional di Jawa Barat pada November 2025. Penataan keanggotaan, iuran, serta pengadaan KTA digital.
PGRI Toraja Utara selama ini dikenal sebagai salah satu organisasi PGRI yang solid dan taat aturan. Bahkan, Toraja Utara kerap menjadi perwakilan Sulsel dalam berbagai ajang, termasuk Porsenijar Nasional 2025 di Jawa Barat pada cabang seni paduan suara dan nyanyi solo putri.
Demikian Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi PGRI Toraja Utara, Liliana Tanggulungan, S.Pd melaporkan. ***
