BERITASEMBILAN.Com-Wakatobi. Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi kembali mencatat langkah penting dalam kerja sama internasionalnya.
Setelah menghadiri LINKAGE International Workshop 2025 di Okinawa, Jepang, kini mahasiswa ITBM Wakatobi mendapat kesempatan emas untuk menjalani program magang di Okinawa pada tahun 2026 mendatang.
Kesempatan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara ITBM Wakatobi dengan Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) Jepang.
Forum internasional ini berlangsung pada 8–13 September 2025. Empat delegasi dari ITBM Wakatobi hadir di forum internasional tersebut. Mereka adalah Arusani, Rektor ITBM Wakatobi, Wakil Rektor I Bidang Akademik Jumui, Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Surni, dan Ketua Prodi Ilmu Perikanan Rahman Shaadikin.
Perwakilan dari Komunitas Yayasan Pulau Tukang Besi Wakatobi, La Ode Muhamad Saleh Hanan dan Nurhaida, juga menghadiri undangan itu.
Rektor ITBM Wakatobi, Arusani, SE, MM kepada media Senin 30 September 2025 menegaskan bahwa program magang internasional ini akan memberi pengalaman berharga bagi mahasiswa, khususnya dalam bidang perikanan, kelautan, dan budaya maritim.
“Mahasiswa akan belajar langsung di Okinawa, daerah kepulauan yang memiliki karakteristik serupa dengan Wakatobi. Ini bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang membangun cara pandang global terhadap keberlanjutan,” ujarnya.
Selain itu, Arusani menyebut bahwa magang di Okinawa akan memperkuat kompetensi lulusan ITBM dalam menghadapi tantangan global. “Dengan pengalaman internasional, mahasiswa kita akan memiliki nilai tambah ketika kembali ke daerah, membawa ilmu dan jaringan internasional untuk membangun Wakatobi,” tambahnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari LINKAGE Project RIHN Jepang, yang sebelumnya juga memfasilitasi kehadiran delegasi ITBM Wakatobi di Okinawa. Dukungan ini mencakup biaya perjalanan, akomodasi, serta akses ke fasilitas penelitian dan komunitas akademik internasional.
Menurut Jun Yasumoto, Project Leader LINKAGE dari RIHN, kesempatan magang ini bukan hanya untuk mahasiswa belajar di Jepang, tetapi juga sebagai jembatan pertukaran pengetahuan antara masyarakat Okinawa dan Wakatobi.
“Kami ingin mahasiswa dari Wakatobi melihat langsung bagaimana Okinawa mengelola sumber daya laut dan budayanya, lalu membawa perspektif baru ketika kembali ke Indonesia,” jelas Yasumoto.
Lebih jauh, Arusani menambahkan 2026 mendatang, ITBM Wakatobi akan menjadi tuan rumah LINKAGE International Workshop 2026. “Ini momen besar bagi ITBM Wakatobi menunjukkan kesiapan akademik sekaligus memperkenalkan budaya dan potensi Wakatobi ke dunia internasional,” katanya.
Kesempatan magang di Okinawa menjadi bukti nyata bagaimana kerja sama internasional bisa memberi dampak langsung bagi mahasiswa daerah. Dengan demikian, ITBM Wakatobi semakin menempatkan peran sebagai kampus Muhammadiyah kepulauan yang siap berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di level lokal maupun global. ***