JENEPONTO. Mahasiswa KKN Tematik Unhas Gelombang 112, di Desa Lebang Manai, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sabtu 10 Agustus 2024, laksanakan sosialisasi pembuatan Jasuke (Jagung Susu Keju) dan briket arang dari bonggol jagung.
Acara diadakan di rumah Kepala Desa Lebang Manai, Herman, S.Pd dan dihadiri ibu-ibu anggota PKK Desa.
Kegiatan ini bertujuan memberi keterampilan baru dan bermanfaat dalam bidang kuliner dan energi alternatif ramah lingkungan.
Acara dimulai pukul 09.30 WITA, diawali pembukaan oleh mahasiswa KKN Unhas yang menekankan pentingnya inovasi dalam pemanfaatan sumber daya lokal.
Mengolah bonggol jagung menjadi briket arang, kita tidak hanya mengurangi limbah pertanian, tetapi juga menciptakan peluang usaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga,” ujar mahasiswa.
Beliau juga menyampaikan penghargaan kepada ibu-ibu yang antusias mengikuti pelatihan
Sesi pertama adalah sosialisasi pembuatan briket arang dari bonggol jagung. Bonggol jagung, yang biasanya dianggap limbah setelah panen, ternyata dapat diolah menjadi briket arang yang berguna sebagai bahan bakar alternatif.
Pada sosialisasi ini, ibu-ibu mengajarkan cara mengolah bonggol jagung menjadi arang melalui proses pengeringan, pembakaran, hingga pencampuran dengan bahan perekat untuk kemudian dicetak menjadi briket.
Razaq, selaku penanggung jawab program kerja, menjelaskan briket arang dari bonggol jagung memiliki beberapa keunggulan, seperti efisiensi energi tinggi, ramah lingkungan, dan biaya produksi relatif rendah.
Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar memasak atau dijual sebagai produk komersial. Selain itu, memanfaatkan bonggol jagung yang melimpah di desa, ibu-ibu di Desa Lebang Manai dapat memulai usaha pembuatan briket arang dengan modal minimal namun berpotensi besar.
Sesi selanjutnya adalah sosialisasi pembuatan Jasuke, camilan yang terbuat dari jagung, susu, dan keju.
Pelatihan ini mengajarkan ibu-ibu rumah tangga cara mengolah jagung hingga mencapai tekstur yang pas, mencampur bahan-bahan lain untuk menciptakan rasa yang lezat, serta mengemas produk secara menarik untuk dipasarkan.
Para peserta terlihat sangat antusias, terutama ketika mereka diberi kesempatan untuk langsung menyebarkan cara membuat Jasuke.
Widya, sebagai penanggung jawab program kerja Jasuke, menjelaskan, “Hasil pertanian jagung yang sering mengalami fluktuasi harga kadang menyulitkan petani. Dengan mengolah jagung menjadi produk Jasuke yang dapat dijual dengan harga stabil, kita dapat meminimalisir kerugian yang mungkin dialami oleh para petani.”
Beberapa peserta juga mencoba berinovasi dengan menambahkan bahan-bahan lain seperti saus cokelat dan meses untuk menciptakan variasi baru dari Jasuke. Ibu-ibu berharap produk ini dapat menjadi menu baru yang tersedia di kantin sekolah dan disukai oleh masyarakat, baik di desa maupun di luar.
Di akhir sesi, para peserta terlibat dalam diskusi mengenai prospek usaha dari produk yang telah dipelajari. Mereka membahas bagaimana memasarkan Jasuke sebagai camilan sehat dan briket arang dari bonggol jagung sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Diskusi juga mencakup strategi pengembangan usaha secara berkelompok untuk meningkatkan skala produksi dan memperluas pasar. Acara berakhir sesi kepuasan hasil Jasuke yang telah dibuat bersama-sama.
Sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong ibu-ibu di Desa Lebang Manai untuk memulai usaha baru, baik dalam produksi Jasuke maupun briket arang dari bonggol jagung, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Adapun mahasiswa KKN Tematik Unhas Gelombang 112 di Desa Lebang Manai Jeneponto: Muhammad A. Razaq dari Fakultas Teknik. Widya Nurul Mutmainnah : Fakultas MIPA. Nurminayanti Adondang (MIPA). Affifah Nisa Ul Ulmi Al-Daisi (FKM).
Abdurrahman Wahid (Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan). Muhammad Sofyan Maulana Fahreza (Teknik). Dian Nur Afifah (FISIP).***