Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
PendidikanRagam

Mendiktisaintek Brian Yuliarto: Skema Beasiswa LPDP ke Depan Mengacu pada Resource Orchestration Theory (ROT) Lima Pilar Utama

×

Mendiktisaintek Brian Yuliarto: Skema Beasiswa LPDP ke Depan Mengacu pada Resource Orchestration Theory (ROT) Lima Pilar Utama

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar audiensi strategis memperkuat sinergi kebijakan pendidikan tinggi dan pendanaan beasiswa, serta mendorong akselerasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan industri masa depan Indonesia, Jumat 25 Juli 2025.

“Para penerima beasiswa LPDP ini jadi ujung tombak transformasi dan perubahan. Mari lakukan transformasi dari penerima beasiswa menjadi seorang talent mobility. Tidak hanya mendorong mereka mendapatkan gelar, tetapi juga pengalaman dan ekosistem yang mendukung transformasi Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto.

Example 300x600

Menteri Brian mengungkapkan bahwa transformasi kebijakan beasiswa harus lebih adaptif, terarah, dan menjawab kebutuhan nasional. Kebijakan ini tidak hanya menyasar akses pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi instrumen kunci dalam mendorong orkestrasi sumber daya untuk transformasi industri strategis.

Mendiktisaintek mengusulkan reformulasi skema beasiswa LPDP ke depan mengacu pada Resource Orchestration Theory (ROT) dengan lima pilar utama:

  1. Search/Selection: menyesuaikan bidang studi dengan delapan industri prioritas nasional (pangan, energi, maritim, kesehatan, digitalisasi, pertahanan, hilirisasi, dan manufaktur maju).
  2. Configuration/Deployment: meningkatkan proporsi penerima beasiswa dari dan untuk perguruan tinggi kelas dunia pada bidang strategis.
  3. Structuring: mengalokasikan beasiswa secara tematik sesuai kebutuhan sektor pembangunan.
  4. Bundling: menyatukan sinergi lulusan LPDP dalam dan luar negeri, serta melibatkan stakeholder industri.
  5. Leveraging: memaksimalkan kontribusi alumni agar pada tahun 2045, 30–40 persen PDB Indonesia berasal dari sektor-sektor strategis tersebut.

Direktur Utama LPDP, Sudarto menyambut baik langkah transformasi ini dan menegaskan kesiapan institusinya untuk memperkuat proses seleksi, pemantauan, serta dampak keberlanjutan beasiswa.

Hal ini sejalan dengan arahan dan kolaborasi strategis bersama Kemdiktisaintek dalam menghadirkan program yang semakin berkualitas, transparan, dan berdampak nyata bagi pembangunan SDM unggul di Indonesia.

Hingga tahun 2024, LPDP telah membiayai lebih dari 54.000 beasiswa dan menghasilkan lebih dari 20.800 lulusan, dengan total dana abadi mencapai Rp154,11 triliun. Alokasi tahun 2025 mencakup 4.000 beasiswa luar negeri, dengan proporsi 1/3 program doktor dan 2/3 program magister, diprioritaskan untuk bidang-bidang strategis dan riset hilirisasi industri.

Melalui audiensi ini, Kemdiktisaintek dan LPDP sepakat untuk juga fokus pada bidang prioritas. Sebanyak 80% beasiswa akan dialokasikan untuk bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), yang dibagi menjadi riset fundamental dan terapan. Beasiswa lainnya akan diarahkan untuk mendukung industrialisasi.

Meningkatkan ekosistem riset, integrasi program riset dan beasiswa LPDP akan disinergikan melalui skema strategis dan kolaborasi dengan dosen hingga profesor dalam negeri untuk menjaring talenta riset.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Kemdiktisaintek dalam mewujudkan ekosistem pendidikan tinggi dan riset yang berdampak, adaptif, dan visioner dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.  Demikian Humas Kemdiktisaintek memberitakan. ***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *