BERITASEMBILAN.Com-Gowa. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Makassar melaksanakan program Kuliah Kerja Profesi – Pemberdayaan Masyarakat (KKP-PM) di Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Kegiatan yang diberi nama PAMANTAN (Petani Mandiri Berkelanjutan) ini merupakan inisiatif mahasiswa untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat kesadaran sosial di kalangan pemuda desa.
Program PAMANTAN memiliki dua fokus utama, yaitu pemberdayaan ekonomi petani dan edukasi sosial berbasis nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Dalam bidang pertanian, mahasiswa berupaya membantu kelompok tani agar lebih mandiri melalui pengelolaan hasil panen dan advokasi kebutuhan sarana pertanian.
Salah satu aspirasi utama masyarakat yang difasilitasi adalah pengadaan mesin penggilingan padi di wilayah setempat.
Selama ini, petani Sunggumanai terpaksa menjual hasil panen ke luar daerah untuk digiling, lalu membeli kembali beras dengan harga yang lebih tinggi. Situasi ini membuat keuntungan petani menurun dan menghambat perkembangan ekonomi desa.
Koordinator KKP-PM, Riski, menyampaikan bahwa mahasiswa berkomitmen memperjuangkan solusi nyata atas persoalan tersebut.
“Petani di sini ingin agar hasil panennya bisa diolah langsung tanpa harus dibawa keluar daerah. Jika mesin penggilingan tersedia di Gowa, khususnya di Desa Sunggumanai, kesejahteraan petani pasti akan meningkat,” ujarnya.
Selain membantu advokasi, mahasiswa juga melakukan pendekatan sosial untuk mengubah pandangan negatif sebagian pengepul yang menilai kualitas padi Sunggumanai rendah. Hasil observasi menunjukkan kualitas padi desa tersebut sebenarnya setara dengan daerah lain.
Melalui komunikasi dan pendampingan yang intens, tim PAMANTAN berharap dapat meningkatkan daya tawar petani di pasar lokal.
Di sisi lain, program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam KKP-PM ini diarahkan pada edukasi remaja tentang bahaya pernikahan dini. Mahasiswa bersama pemuda desa akan menggelar diskusi santai, penyuluhan, serta kegiatan kreatif yang mendorong pentingnya pendidikan, kemandirian, dan perencanaan masa depan sebelum menikah.
Sekretaris Desa Sunggumanai, Rahman Latuconsina, memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut.
“Kami sangat mendukung kegiatan adik-adik mahasiswa ini. Program PAMANTAN sejalan dengan kebutuhan warga kami, terutama dalam mendukung petani dan memberikan pembelajaran penting bagi remaja agar tidak terburu-buru menikah,” tuturnya.
Program KKP-PM PAMANTAN (Petani Mandiri Berkelanjutan) akan berlangsung selama Oktober hingga November 2025. Melalui kegiatan ini, mahasiswa FISIP Unismuh Makassar berharap dapat berperan aktif dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, meningkatkan kesadaran sosial, serta mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat desa.
“Kami ingin program ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa bukan hanya hadir untuk belajar di kampus, tetapi juga untuk berkontribusi langsung dalam membangun masyarakat,” tutup Riski. ***


















