BERITASEMBILAN.Com-Makassar.Setiap tetes cairan memiliki arti penting bagi keselamatan pasien gagal ginjal tahap akhir (GGTA). Semangat tersebut, tim dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Stella Maris Makassar didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025, melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Inovasi Deteksi Dini Overload Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Tahap Akhir (GGTA)” di RS Stella Maris Makassar.
Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas perawat di ruang Bernadeth 2 dalam mendeteksi kelebihan cairan sejak dini, sebagai langkah penting mencegah komplikasi serius dan menjaga kualitas hidup pasien.
Ketua Tim Pengabdian, Yunita Carolina Satti, Ns., M.Kep., kepada media Selasa 23 September 202 mengatakan, perawat memiliki peran sentral dalam pemantauan cairan pasien.
Selama ini pencatatan intake dan output cairan sudah dilakukan secara rutin, namun diperlukan penguatan keterampilan pemeriksaan fisik seperti pitting edema, pengukuran lingkar perut dengan waist ruler, serta pemanfaatan alat sederhana seperti hydration monitor.
“Perawat merupakan garda terdepan yang harus mampu mengenali tanda-tanda awal kelebihan cairan. Melalui pelatihan ini, kami berharap perawat dapat melakukan deteksi dini lebih optimal, sehingga risiko komplikasi dapat ditekan,” jelas Yunita.
Kegiatan berlangsung sepanjang Agustus–September 2025 ini dilaksanakan melalui empat tahapan utama:
- Sosialisasi dan Edukasi tentang pentingnya deteksi dini overload cairan.
- Pelatihan Keterampilan pemeriksaan fisik dan penggunaan teknologi sederhana, seperti hydration monitor.
- Pendampingan Praktik Mandiri bagi perawat untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam penerapan.
- Evaluasi, yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.
Adanya program ini, keterampilan perawat diharapkan semakin terstandarisasi sehingga dapat diterapkan dalam praktik keperawatan sehari-hari.
Pemanfaatan teknologi kesehatan sederhana juga diyakini akan memperkuat peran perawat dalam mendeteksi lebih cepat kelebihan cairan, melibatkan pasien dan keluarga dalam pemantauan, serta meningkatkan keselamatan dan kualitas hidup pasien gagal ginjal tahap akhir.
STIK Stella Maris Makassar bertekad untuk terus berinovasi melalui kolaborasi dan dukungan teknologi, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan tidak hanya berorientasi pada tindakan kuratif, tetapi juga pada pencegahan komplikasi berkelanjutan. ***