BERITASEMBILAN.Com. Makassar. Rumah Buku SaESA kembali menggelar kegiatan rutin bertajuk Sore Bercerita.
Pada edisi kedua ini, Jumat 3 Oktober 2025, diskusi berlangsung secara daring melalui Google Meet dan menghadirkan narasumber utama Dr. Sumbo Tinarbuko, dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta sekaligus penulis buku Semiotika Komunikasi Visual.
Mengusung tema pengajian semiotika, acara ini membahas bagaimana tanda, simbol, serta makna berperan penting dalam praktik desain komunikasi visual. Dr. Sumbo menekankan bahwa semiotika merupakan ilmu yang lebih demokratis karena memungkinkan setiap orang memahami makna simbolik dari karya visual.
“Kalau orang belajar semiotika, maka desain yang dibuat akan memiliki makna simbolik,” jelasnya.
Selama hampir dua jam, diskusi mengalir membicarakan warna, tipografi, hingga komposisi visual sebagai sistem tanda. Dr. Sumbo menambahkan, sejak manusia lahir kita sudah membawa tanda-tanda sesuai fase usia, yang disebutnya sebagai sign language kehidupan.
Menjawab pertanyaan peserta, ia juga menegaskan bahwa semiotika tidak sebatas pada ranah copywriting. “Semiotika itu adalah pengetahuan tentang tanda dan penanda. Membuat dan melihat karya pada akhirnya akan membawa kita pada simbolik,” ujarnya.
Acara yang dimoderatori Sakkir ini ditutup dengan refleksi tentang pentingnya memahami keterhubungan antara perancang, pembuat, dan pelihat karya melalui tanda, simbol, dan makna.
Melalui kegiatan ini, Sore Bercerita bukan hanya menjadi ajang berbagi gagasan, tetapi juga wadah pertemuan antara praktik seni, teori akademis, dan diskusi komunitas yang hangat di Rumah Buku SaESA. ***