Pengantar Redaksi:
Ketika serah terima jabatan Kepala LLDIKTI Wilayah IX dari pejabat lama, Prof Dr Jasruddin, M.Si kepada pejabat baru Dr. Andi Lukman, M.Si, 12 Januari 2022. Andi Lukman bertekad akan menghadirkan 30 Guru Besar sepanjang tahun 2022 dan 100 Guru Besar sampai dengan 2027.
Tetapi rupanya target itu tepat pada Sabtu siang 23 Nopember 2024, sudah tercapai dan impian tersebut menurut Andi Lukman membuat dirinya serasa kaki tidak berjalan di atas tanah saking gembira dan senangnya.
Pencapaian 100 Guru Besar dalam rentang waktu masa tugas dua tahun 10 bulan bagi Dr Andi Lukman, merupakan catatan sejarah yang sangat berkesan dan memberi kenangan yang sangat luar biasa dalam menjalani karier di Kantor LLDIKTI IX.
Para profesor tersebut berasal dari Dosen LLDIKTI Dipekerjakan dan Dosen Tetap Yayasan. Keseratus profesor itu menyebar pada perguruan tinggi yang berada di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara
Kampus tempat mengajar pada profesor yang berhasil meraih puncak karier seorang dosen ini berada di universitas, institut, sekolah tinggi dan lainnya.
Pada portal beritasembilan.com, akan dituliskan sosok 100 Profesor itu secara berseri satu persatu semoga bermanfaat. ***
########################
Prof Muh Yunus Guru Besar Pertama di Universitas Patompo
BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Civitas akademika kampus Universitas Patompo gembira dan bangga atas pencapaian jabatan akademik tertinggi seorang dosen. Sosok tersebut adalah Prof Dr Drs H Muh Yunus, M.Pd, mencatat sejarah selaku dosen pertama yang meraih puncak karier dosen tertinggi di kampusnya.
Sosok Prof Yunus adalah Dosen Dipekerjakan LLDIKTI IX di Universitas Patompo, sebelumnya di STKIP Pembangunan Indonesia yang kemudian bersama beberapa kampus beralih status menjadi Universitas Patompo.
Saat ini dia diberi amanah dari Ketua Yayasan Pembangunan Indonesia (Yaspi), Andy Chaeruddin Patompo, sebagai Rektor Universitas Patompo.
Di kampus yang didirikan oleh mantan Walikota Makassar yang sangat legendaris HM Daeng Patompo, meniti karier dari bawah sampai kemudian meraih jabatan struktural kampus pada posisi orang nomor satu.
SK selaku Guru Besar Bidang Sosiologi Pendidikan dan Ekologi bernomor: 26317/M/07/2023, ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, tertanggal 22 Mei 2023.
Kepala LLDIKTI IX, Dr Andi Lukman, M.Si menyerahkan SK Guru Prof Muh Yunus di aula kampus beralamat Jl. Hertasning Makassar, Rabu 7 Juni 2023.
SK itu ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, tertanggal 22 Mei 2023.
Prof Muh Yunus lahir di Pallameang, Pinrang 31 Desember 1964. Pendidikan tinggi yang ditempuh yakni Sarjana Pendidikan Biologi IKIP Ujung Pandang, Program Magister PKLH Pascasarjana Universitas Negeri Makassar dan Program Doktor Sosiologi Universitas Negeri Makassar.
Sebelum jadi Rektor Universitas Patompo, Prof Muh Yunus pernah diberi amanah jadi Ketua STKIP Pembangunan Indonesia.
Prosesi pengukuhannya Guru Besar Prof Muh Yunus digelar bersamaan acara Wisuda Universitas Patompo, Program Sarjana dan Magister Periode II Tahun Akademik 2023/2024, di Claro Hotel Makassar, Rabu 27 Desember 2023.
Pidato pengukuhan Guru Besar dihadapan rapat senat Universitas Patompo dengan judul pidato. “Transformasi Pendidikan di Era Society 5.0″.
Prof Yunus mengatakan, era society 5.0 merupakan konsep saat ini sedang berkembang secara fundamental yang mampu mengubah cara hidup seseorang dalam bekerja maupun berhubungan satu dengan lainnya.
Dijelaskan, era 5.0 seluruh aspek kehidupan mulai menyentuh dunia virtual yang membantuk seluruh konektivitas manusia dan data yang seluruhnya sudah dapat diakses dimana-mana yang dikenal dengan istilah Internet Of Things (loT).
Dia juga menyoroti ada lima kompetensi guru di era 5.0, yakni pertama, kemampuan mengintegrasikan teknologi: Guru di era 5.0 perlu mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk membuat embelajaran lebih menarik, efektif, dan efisien.
Guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan berbagai alat dan aplikasi teknologi dalam pembelajaran, seperti video pembelajaran,simulasi, game edukasi, dan media sosial.
Kedua, kemampuan mengembangkan soft skills: Guru di era 5.0 perlu mampu mengembangkan kemampuan soft skills siswa, seperti kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan berpikir kritis.
Guru juga perlu memiliki kemampuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan adaptasi, kreativitas, dan kepemimpinan.
Ketiga, kemampuan membantu siswa menghadapi tantangan masa depan: Guru di era 5.0 perlu mampu membantu siswa mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan, seperti kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, beradaptasi dengan perubahan, berinovasi, dan mengambil risiko.
Keempat, kemampuan memfasilitasi pembelajaran: Guru di era 5.0 perlu menjadi fasilitator dalam pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi.
Guru perlu mampu mengatur pembelajaran yang lebih fleksibel dan adaptif dengan memanfaatkan teknologi.
Guru juga perlu mampu memberikan umpan balik dan bimbingan yang efektif kepada siswa dalam proses pembelajaran.
“Kelima, kemampuan untuk belajar mandiri: Guru di era 5.0 perlu memiliki kemampuan untuk belajar mandiri dan terus meningkatkan kompetensi mereka secara berkelanjutan,” katanya. ***
