BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL) sukses menggelar Seminar Internasional bertajuk “Climate Change, Water Scarcity, and Food Security of Climate Resilient Agriculture for Sustainable Livelihood and Economy” yang diselenggarakan pada Senin, 29 September 2025, di Makassar.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unipol dengan dua universitas ternama di Pakistan, yaitu Muhammad Nawaz Shareef University of Agriculture dan University of Agriculture Faisalabad.
Rektor Unipol, Dr. Hj. Andi Adawiah, S.E., M.M., hadir sebagai keynote speaker dalam seminar ini.
Pada paparannya, dia menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global, khususnya perubahan iklim yang berdampak langsung terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan.
“Krisis iklim adalah isu lintas negara. Hanya dengan kerja sama global dan pertukaran keilmuan lintas disiplin, kita dapat menemukan solusi berkelanjutan bagi sektor pertanian dan ekonomi masyarakat,” ungkap Dr. Andi Adawiah.
Perwakilan dari Pakistan, Prof. Irfan Ahmad dari Muhammad Nawaz Shareef University of Agriculture, mengajak para akademisi—baik dosen maupun mahasiswa—untuk lebih aktif turun langsung ke lapangan bersama masyarakat.
Dia menegaskan bahwa keterlibatan praktis dari perguruan tinggi sangat penting dalam merumuskan solusi konkret terhadap dampak perubahan iklim, terutama yang dirasakan langsung oleh petani.
“Tantangan perubahan iklim bukan hanya wacana akademik. Kita perlu hadir bersama masyarakat, mendengarkan mereka, dan membantu menciptakan model pertanian yang tangguh dan adaptif,” ujarnya.
Wakil Rektor II Unipol, Andi Muhammad Nurul Afdhal, S.E, M.SA, SAS., CA., yang juga dosen Prodi Akuntansi, menjelaskan bahwa permasalahan pertanian tidak hanya sebatas teknis seperti tanah, pupuk, dan bibit, tetapi juga menyangkut perencanaan keuangan dan manajemen biaya yang tepat di setiap proses produksi.
“Aspek finansial dalam pertanian sering kali luput dari perhatian. Padahal, perhitungan biaya yang efisien dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat daya tahan ekonomi mereka,” jelasnya.
Seminar ini menjadi forum penting dalam memperkuat kerja sama internasional antarperguruan tinggi, serta menjadi wadah pertukaran gagasan dan inovasi dalam bidang pertanian berkelanjutan.
Lewat kegiatan akademik ini Unipol menguatkan komitmen sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif mendorong kolaborasi global dalam menjawab isu-isu strategis dunia, khususnya dalam mendukung pertanian berkelanjutan yang tangguh terhadap perubahan iklim.***