BERITASEMBILAN.Com-GOWA—Sebanyak 50 guru Madrasah Ash-Shalihin Paccinongan, Kabupaten Gowa, antusias mengikuti Workshop dan Pendampingan Meningkatkan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah, Jumat (14/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung pukul 08.45–11.40 WITA ini digelar sebagai bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.
Workshop ini dirancang untuk menjembatani guru dalam meningkatkan kompetensi penulisan karya ilmiah, serta menjadi wadah aktualisasi keilmuan para dosen UIN Alauddin Makassar.
Dibuka dengan Semangat Nasionalisme
Acara diawali pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang menggugah semangat nasionalisme para guru.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Kafrawi, M.Pd.I, perwakilan Yayasan sekaligus Kepala MTs Ash-Shalihin. Ia menyampaikan apresiasi kepada tim PKM yang telah bersedia berbagi ilmu dan pengalaman guna memperkuat profesionalisme guru.
“Semoga kegiatan ini menghasilkan karya nyata berupa buku atau prosiding dari tulisan para guru,” harapnya.
Fakultas: Ini Bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
Perwakilan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. H. Muh. Amin Sahib, M.Ag, membuka workshop secara resmi. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat.
Menurutnya, antusiasme guru Ash-Shalihin yang hadir sekitar 50 orang menjadi bukti keseriusan madrasah dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Kami berharap pendampingan ini mendorong guru untuk mulai berkarya, baik untuk pengembangan profesionalisme, peningkatan angka kredit, maupun mendukung akreditasi sekolah,” ujarnya.
Tiga Materi Inti: Urgensi, Teknik Publikasi, dan Regulasi KTI
Materi pertama dibawakan oleh Dr. Nadirah, M.Pd.I dengan topik Urgensi Karya Ilmiah bagi Guru di Era Digital. Ia menekankan pentingnya guru beradaptasi dengan perkembangan teknologi di tengah era globalisasi.
Materi kedua disampaikan oleh Firmansyah, S.Pd., M.Pd. dengan tema Teknik Publikasi Ilmiah. Ia menegaskan bahwa publikasi di jurnal menjadi rekam jejak digital penting bagi seorang pendidik.
“Karya ilmiah harus dipublikasikan agar ada jejak digital profesionalisme seorang guru,” tegasnya.
Materi ketiga dibawakan oleh Ketua Tim PKM, Dr. Abdul Aziz Muslimin, M.Pd, yang mengulas Regulasi dan Dialektika Sosial Penulisan Karya Ilmiah. Ia menjelaskan ketentuan dalam Permenpan RB No. 16/2009, Permendikbud No. 35/2010, hingga Permenpan RB No. 1/2023 (Revisi).
Dalam sesi ini, diskusi berlangsung intens mengenai kewajiban penulisan karya ilmiah bagi guru ASN/P3K, sementara guru non-ASN tetap sangat dianjurkan untuk menulis sebagai bagian dari profesionalisme.
Pendampingan Teknis oleh Tim Fasilitator
Pendampingan teknis dilakukan oleh tim fasilitator yang terdiri atas:
- Dr. H. Muh. Amin Sahib, M.Ag (Koordinator)
- Dr. H. Muh. Rapi, M.Pd.I
- Dr. Muh. Rusydi, M.Pd.I
- Dr. Awaliah Musagami, M.Pd.I
- Akramun Nisa, S.S., M.Pd.I
Para fasilitator membimbing guru dalam penyusunan struktur karya ilmiah, pemilihan topik, serta langkah awal menulis artikel sesuai bidang tugas masing-masing.
Akan Ada Pendampingan Lanjutan
Sebagai tindak lanjut, tim PKM akan kembali melakukan pendampingan pada pekan berikutnya. Guru diharapkan mulai menulis draft karya ilmiah yang dapat menunjang kenaikan jenjang karier.
Peserta Terima Sertifikat
Mengakhiri kegiatan, seluruh peserta dan narasumber menerima sertifikat dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi penuh mereka.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para guru yang berharap pendampingan terus berlanjut untuk mendorong lahirnya karya ilmiah dari lingkungan Madrasah Ash-Shalihin.***
