BERITASEMBILAN.Com-Makassar – Institut Teknologi Pertanian (ITP) bekerja sama dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI) sukses menyelenggarakan Pelatihan Audit Mutu Internal Perguruan Tinggi dalam rangka Program Hibah SPMI. Kegiatan berlangsung selama empat hari, 15–18 September 2025, di Hotel Continent, Jalan Adiyaksa, Makassar.
Pelatihan ini diikuti 40 peserta, terdiri atas 35 perwakilan dari tujuh perguruan tinggi serta lima panitia pelaksana. Perguruan tinggi yang tergabung dalam Kelompok 18 Program Bantuan Penguatan SPMI dari Kemendiktisaintek adalah ITP, STIE Nusantara Makassar, STIKES Fatima Parepare, Institut Batari Toja Bone, Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah Selayar, Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (UNU Kendari), dan STIKES Datu Kamanre.
Materi pelatihan diberikan oleh tim penjaminan mutu UMI dengan pendekatan teori dan praktik. Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang audit mutu internal, tetapi juga kesempatan langsung untuk mengimplementasikan praktik audit.
Rektor ITP, Dr. Irma Andriani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin. Ia berharap pelatihan ini tidak hanya melahirkan auditor, tetapi juga dapat menjamin pencapaian mutu perguruan tinggi sesuai standar.
Ketua Penjaminan Mutu UMI sekaligus pembina Kelompok 18, Dr. Syamsuddin Yani, menegaskan pentingnya peran auditor penjaminan mutu dalam menjaga konsistensi penerapan standar di perguruan tinggi.
Rektor UNU Kendari, Prof. Dr. H. Nasruddin Suyuti, mewakili peserta, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu perguruan tinggi swasta karena difasilitasi penuh tanpa biaya.
Pada penutupan, dilakukan penandatanganan MoU antara ITP dan enam perguruan tinggi lainnya, yang menjadi langkah awal kolaborasi strategis peningkatan mutu pendidikan. Acara resmi ditutup oleh Ketua Pembina Yayasan Global Panrita, Dr. Syamsari Kitta, sekaligus penyerahan sertifikat kepada peserta.
Melalui pelatihan ini, diharapkan kapasitas penjaminan mutu di perguruan tinggi, khususnya di lingkungan Kelompok 18, semakin kuat dan mendukung peningkatan tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia.****
