BERITASEMBILAN.Com-Konawe Utara. Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya, (FIKES UMW) Dr. Andi Asri, memimpin langsung kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pelatihan Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dalam Mencegah Kebiasaan Merokok” yang dilaksanakan di Desa Mowundo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, sejak Mei hingga November 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Universitas Mandala Waluya dalam membangun kesadaran hidup sehat di tengah masyarakat, khususnya di kalangan pelajar dan remaja. Dr. Andi Asri menegaskan, pelatihan terapi SEFT menjadi langkah inovatif dalam pendekatan psikologis dan spiritual untuk mengatasi kebiasaan merokok yang masih marak di usia muda.
“Remaja sering kali merokok sebagai bentuk ekspresi diri atau pelampiasan emosi. Dengan terapi SEFT, kami ingin membekali mereka kemampuan mengendalikan emosi dan stres secara positif, tanpa harus bergantung pada rokok,” ujar Dr. Andi Asri.
Menurutnya, SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) merupakan teknik sederhana namun efektif yang menggabungkan unsur spiritual dan psikologi modern. Melalui metode tapping atau ketukan ringan pada titik-titik energi tubuh, peserta dilatih untuk menenangkan pikiran, menyalurkan emosi negatif, dan menumbuhkan afirmasi positif dalam diri.
“Pelatihan ini bukan hanya soal berhenti merokok, tetapi tentang bagaimana seseorang mampu mengelola pikirannya dengan bijak, memaafkan diri sendiri, dan menumbuhkan motivasi untuk berubah ke arah yang lebih sehat,” tambahnya.
Dr. Andi Asri menjelaskan bahwa tahap awal kegiatan PKM ini dilakukan dengan identifikasi kebutuhan dan potensi masyarakat, melibatkan guru dan siswa sebagai peserta aktif. Tim dosen bertindak sebagai fasilitator, sementara peserta merancang sendiri bentuk pelatihan sesuai kebutuhan.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar penting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan pihak yayasan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan yang bernilai sosial dan edukatif ini.
“Kami ingin kegiatan pengabdian seperti ini menjadi wahana bagi dosen dan mahasiswa untuk berkarya sekaligus memberikan manfaat nyata. Dengan pendekatan yang sederhana seperti SEFT, kita bisa menanamkan kesadaran pentingnya kesehatan mental dan perilaku positif,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Dr. Andi Asri berharap masyarakat, terutama kalangan remaja, dapat meningkatkan kesadaran diri untuk meninggalkan kebiasaan merokok, sekaligus belajar mengelola tekanan emosi dan stres secara konstruktif.
Ia juga menekankan bahwa terapi SEFT dapat dilakukan sendiri tanpa alat khusus dan cocok diterapkan di berbagai lapisan masyarakat.
“SEFT sangat praktis dan aman. Siapa pun bisa melakukannya, bahkan anak-anak sekalipun. Yang dibutuhkan hanya kesabaran dan kemauan untuk terus berlatih,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama enam bulan ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Mowundo. Para peserta, baik guru maupun siswa, mengaku mendapatkan pengalaman baru dalam mengenal cara mengendalikan emosi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat.
Keberhasilan program ini, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa di wilayah lain, sebagai bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi dalam membentuk generasi muda yang sehat, produktif, dan berkarakter.***


















