BERITASEMBILAN.Com- Tana Toraja. Universitas Wira Bhakti (UWIBHA) Makassar menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak dalam pelaksanaan Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) 2025 yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kemendiktiksaintek.
Rektor Universitas Wira Bhakti, Dr. Ir. Abdul Haris, ST., SE., M.Si., kepada media Jumat malam 7 Nopember 2025, mengungkapkan bahwa kerja sama ini menjadi bentuk nyata sinergi antarkampus dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai motor penggerak inovasi dan pemberdayaan masyarakat.
“Kolaborasi dengan Universitas Tanjungpura adalah langkah strategis untuk memperluas dampak program pengabdian berbasis riset dan teknologi tepat guna. Kami ingin menghadirkan solusi yang berkelanjutan dan sesuai dengan potensi lokal masyarakat,” ujar Dr. Abdul Haris.
Program Kosabangsa yang mulai dilaksanakan Agustus 2025 di Lembang Rantedada, Kabupaten Tana Toraja, berfokus pada “Manajemen Inovasi Produksi Cabai Katokkon Berbasis Input Bahan Organik Slow Release dan Pengembangan Industri Olahannya.”
Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah cabai katokkon, salah satu komoditas khas Toraja yang kini mulai dilirik pasar nasional dan ekspor.
Tim pelaksana dari UWIBHA diketuai oleh Dr. Drs. Perdy Karuru, M.Pd., dengan anggota Dr. Muh. Asdar, SE., MM., dan Janny Jovita Pakanan, S.Si., M.Si.
Sementara tim pendamping dari UNTAN Pontianak terdiri dari Dr. Urai Suci Yulies Vitri Indrawati, SP., MP., Prof. Dr. Ir. Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi, M.P., dan Dr. Komariyati, SP., MP.
Menurut Rektor UWIBHA Dr. Ir. Abdul Haris, kerja sama ini tidak hanya memperkuat aspek penelitian dan teknologi, tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa dalam penerapan di lapangan. “Kami mengedepankan kolaborasi multidisiplin. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga menjadi bagian dari proses transformasi sosial dan ekonomi masyarakat desa,” jelasnya.
Hasil implementasi teknologi pupuk organik slow release yang diperkenalkan oleh tim UWIBHA dan UNTAN menunjukkan peningkatan produktivitas cabai hingga 25 persen, dengan kualitas buah lebih baik dan daya simpan lebih lama.
Selain itu, pelatihan pengolahan cabai menjadi produk olahan seperti bubuk cabai, permen pedas, dan pickle telah menciptakan peluang ekonomi baru bagi kelompok tani.
Dr. Abdul Haris menegaskan, kerja sama antara dua universitas ini menjadi bukti kuat bahwa kolaborasi lintas daerah mampu menghadirkan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Sinergi antarperguruan tinggi sangat penting untuk mempercepat hilirisasi hasil riset dan penguatan ekonomi berbasis potensi lokal,” tuturnya.
Melalui kerja sama ini, Universitas Wira Bhakti dan Universitas Tanjungpura berkomitmen melanjutkan kolaborasi lintas wilayah untuk mengembangkan inovasi pertanian, industri kreatif, dan pemberdayaan desa berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia.
“Toraja adalah awal, bukan akhir. Kami ingin menjadikan model ini sebagai inspirasi nasional untuk sinergi antara kearifan lokal, sains, dan teknologi,” tutup Rektor UWIBHA Dr. Abdul Haris. ***


















