Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA Provinsi Sulawesi Selatan)
Bersepeda adalah kegiatan yang seringkali dipandang hanya sebagai olahraga. Namun, bagi AB Iwan Azis dan teman-temannya di komunitas KassaKi, bersepeda lebih dari itu. Melalui sepeda, mereka tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga mempererat silaturahmi dan memperkuat rasa kebersamaan antarwarga di Kelurahan Karampuang, Makassar.
Iwan Azis, pendiri komunitas KassaKi, menjelaskan bahwa kegiatan bersepeda ini bukan hanya sekadar aktivitas fisik. “Kami bersepeda itu bukan cuma untuk olahraga dan kesehatan, tapi juga untuk silaturahmi dan sambung rasa,” ujarnya. Menurut Iwan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan membangun solidaritas di kalangan anggota komunitas.
Komunitas ini terbentuk pada 20 Mei 2023, bermula dari sekadar iseng saat acara Car Free Day (CFD) di kawasan Boulevard, Panakkukang Mas. Awalnya hanya tiga orang—Iwan Azis, Darling Daeng Sirua, dan Muhiddin—yang bersepeda bersama. Namun, seiring waktu, anggota komunitas ini semakin berkembang, kini terdiri dari lebih 20 orang, sebagian besar adalah generasi baby boomers yang beragam profesinya, mulai dari pensiunan pegawai PLN dan Polri, hingga pengusaha.
Nama KassaKi sendiri berasal dari bahasa Makassar yang berarti “kuat” atau “tangguh,” yang menjadi semangat komunitas ini dalam menjalani aktivitas bersama. Namun, dalam konteks komunitas ini, KassaKi juga merupakan akronim dari Karampuang AssapedaKi, yang berarti ajakan untuk bersepeda di Kelurahan Karampuang, tempat tinggal Iwan Azis.
Setiap Minggu pagi, anggota KassaKi menyusuri jalanan Kota Makassar dengan sepeda mereka. Walau cuaca kadang kurang mendukung, semangat bersepeda mereka tetap terjaga. “Kalau hanya mendung, tidak bikin surut ji semangat teman-teman. Seperti sudah jadi suatu kewajiban untuk selalu bersepeda, kecuali hujan deras tiba-tiba turun,” ungkap Iwan dengan senyum lebar.
Bersepeda juga membawa mereka pada momen-momen tak terduga, seperti saat mereka bersepeda bersama dai kondang AA Gym dan kemudian singgah ngopi di Warkop Arnum, milik mantan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Nu’mang.
Rute yang mereka lalui tidak hanya seputaran Jalan Pengayoman dan Jalan AP Pettarani, tetapi kadang sampai ke kawasan Center Point of Indonesia (CPI), tergantung kondisi fisik anggota yang berpartisipasi.
Selain bersepeda, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk bertukar pikiran. Sebagai Ketua RW 03 yang telah menjabat sejak 1985, Iwan Azis kerap berbincang dengan sesama ketua RT/RW mengenai berbagai ide untuk kemajuan kelurahan mereka.
Salah satunya adalah kegiatan Sabtu Bersih, yang mendukung program MakassarTa Tidak Rantasa (MTR). Awalnya dilaksanakan terpisah di masing-masing RT/RW, kini mereka mengadopsi konsep arisan, di mana kegiatan bersih-bersih dilaksanakan secara bergiliran di tiap RT/RW, dengan koordinasi yang lebih baik.
Iwan Azis juga berbagi cerita mengenai pengalamannya sebagai Ketua RW. Pada pemilihan ketua RT/RW serentak pertama di 2017, Iwan mengaku tidak ada yang maju mencalonkan diri. Meski demikian, saat pemilihan berlangsung, ia terpilih kembali, meskipun sempat ada upaya untuk menyerahkan jabatannya kepada orang lain. “Jadi, ini jabatan ketua RW pengembalian yang saya lanjutkan,” katanya.
Aktivitas bersepeda komunitas KassaKi telah membawa dampak positif tidak hanya bagi kesehatan pribadi, tetapi juga bagi kebersamaan masyarakat di Kelurahan Karampuang.
Dengan bersepeda bersama, mereka tidak hanya berolahraga, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan, membangun solidaritas, serta menciptakan ruang untuk saling bertukar ide demi kemajuan bersama.
Kini, meskipun tantangan dan hambatan datang, semangat KassaKi tetap terjaga. Kegiatan bersepeda mereka telah menjadi bagian dari cara hidup yang lebih sehat, lebih bersemangat, dan tentu saja lebih menyenangkan. (*)