BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Kampus negeri Universitas Terbuka (UT) Makassar kembali menggelar acara Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) 2024/2025 Ganjil di kampus baru berlokasi di Simpanglima Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sabtu 9 September 2024.
Peserta Orientasi Studi Mahasiswa Baru 2024/2025 UT Makassar dihadiri sebanyak 600-an orang secara tatap muka (offline) dari 3000-an mahasiswa baru UT Makassar yang sudah registrasi dan akan dilanjutkan di beberapa daerah di Sulsel dengan mahasiswa yang berbeda yang juga dilaksanakan secara tatap muka.
Kegiatan OSMB berikutnya adalah PKBJJ (Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh), Workshop Tugas (WT), dan Klinik Ujian (KU) dengan mengikuti semua rangkaian kegiatan tersebut dipastikan mahasiswa akan nyaman dan memahami betul akan proses belajar dan ujian di UT yang tentu sangat berbeda dengan proses belajar ujian di kampus lain yang bukan PTJJ seperti UT ini.
Kegiatan orientasi studi mahasiswa baru UT Makassar ini berasal dari berbagai program studi. Selama orientasi mereka diperkenalkan dengan fasilitas dan layanan akademik yang tersedia di kampus baru serta diberikan motivasi untuk menghadapi proses perkuliahan yang akan datang, sebagai bekal dalam memperlancar studi dan bisa selesai cepat selesai.
Orientasi Mahasiswa Baru 2024/2025 UT Makassar dengan tema “Dari Makassar untuk Dunia” dibuka Direktur UT Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim, dihadiri Manajer Marketing dan Registrasi I. Made Gunawan Sanjaya, ST, Manajer Pembelajaran dan Ujian Andi Suci Anita, S.P, M.P, Kasubag, Drs Syafruddin, MM serta dosen dan staf UT Makassar.
Masa Orientasi Studi Mahasiswa Baru menghadirkan Dua narasumber utama yakni Walikota Makassar, Ir Mohammad Ramdhan
Pomanto dan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis. Sementara narasumber lainnya dari internal UT Makassar.
Rahman Rahim dalam sambutannya menyebutkan tiga alasan mengapa Universitas Terbuka hadir di Indonesia.
Pertama, karena alasan ledakan jumlah lulusan Sekolah Menengah Umum setiap tahunnya di Indonesia mengalami peningkatan signifikan yang ingin melanjutkan kejenjang pendidikan tinggi dan UT hadir sebagai alternatif bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan studi di perguruan tinggi konvensional.
Kedua, semakin banyak pekerja yang ingin meningkatkan kualifikasinya melalui pendidikan tinggi namun terkendala waktu dan jarak, mendorong UT menyediakan pendidikan jarak jauh yang fleksibel.Dengan metode ini pekerja dapat menempuh pendidikan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka.
Ketiga, peningkatan kualitas sumber daya manusia ( SDM) yang kompeten dan berkualitas menjadi syarat utama dalam pembangunan negara.
“Pendidikan lanjutan diperguruan tinggi dianggap sebagai kunci dalam meningkatkan kemampuan SDM di Indonesia, sehingga UT hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan ini,” ujar Prof Rahman Rahim.
Dihadapan ratusan mahasiswa baru UT, Prof Rahman Rahim juga berpesan jika ingin meraih sukses dengan mengamalkan falsafah Bugis, yakni
“Resopa Temmangingi Namalomo Naletei Pamase Dewata” mengandung makna yang mendalam tentang etos kerja dan kepercayaan kepada Tuhan.
Ia menjelaskan Resopa Temmangingi: Resopa berarti kerja keras, temmangingi berarti tidak mengenal lelah. ini mengajarkan bahwa manusia harus bekerja keras tanpa kenal lelah untuk mencapai tujuan hidup.
Kemudian, Namalomo berarti akan mendatangkan hasil atau kejayaan. Ini menunjukkan bahwa kerja keras tidak akan sia-sia dan akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Serta, Naletei pamase Dewata: Artinya, hasil dari kerja keras dan ketekunan akan mendapatkan berkah dari Tuhan.
Secara keseluruhan, falsafah ini bermakna: “Hanya dengan kerja keras tanpa kenal lelah, manusia akan mencapai keberhasilan, tutup Prof Rahman Rahim.*