BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Dua dosen Fisip Unismuh Makassar yakni; Abdul Gafur, S.Sos., M.AP selaku Wakil Dekan IV Fisip bersama Dr. Nur Wahid, M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah AIK Terintegrasi, jadi peserta workshop penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Modul Integrasi Al Islam Kemuhammadiyahan, Senin-Selasa, 18-19 Agustus 2025 di Gran Makassar Hotel.
Workshop ini selenggarakan oleh Pusat Pengembangan, Pengkajian dan Pengamalan AIK (P4 AIK) Unismuh Makassar guna mendapat pemahaman dan keterampilan dalam penyusunan bahan ajar yang relevan dan berkualitas.
Fisip Unismuh terus berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, khususnya terkait penguatan muatan lokal dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam kurikulum perguruan tinggi.
Pada konteks penguatan nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Unismuh Makassar secara konsisten menanamkan nilai-nilai tersebut sebagai fondasi utama dalam setiap aspek pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Nilai-nilai ini tidak hanya dipahami secara tekstual, melainkan diimplementasikan secara menyeluruh melalui pendekatan keilmuan yang mengintegrasikan Islam dan sains modern secara holistik.
Penguatan nilai ini bertujuan menjadikan civitas akademika Unismuh, termasuk dosen dan mahasiswa, tidak hanya unggul dalam intelektualitas tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual yang kuat.
Penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan di Unismuh menekankan pada pengamalan ajaran Islam yang kaffah (totalitas), meliputi aspek tauhid, ibadah, akhlak mulia, dan muamalah yang harmonis dalam kehidupan sosial.
Pendekatan ini mengajak civitas akademika memahami dan menghayati filosofi dan praktik perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang progresif dan berkemajuan.
Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, toleransi, inovasi, dan kepedulian sosial menjadi bagian integral dari pola pikir dan sikap sehari-hari.
Melalui workshop ini, tidak hanya membangun kerangka akademik yang berkualitas tetapi juga memformulasikan kurikulum yang mampu menanamkan kesadaran ke-Islam-an dan Kuhammadiyahan secara konkret.
Kurikulum yang ditetapkan diharap mampu menghasilkan lulusan yang cerdas secara intelektual, kuat keimanan dan ketakwaannya, serta mampu berperan aktif dalam mengembangkan masyarakat berlandaskan nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah dengan semangat pembaruan (tajdid) dan dakwah amar ma’ruf nahyi munkar.
Penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan jadi pondasi strategis dalam proses edukasi di Unismuh Makassar bertujuan mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter islami yang dapat menjadi agen perubahan positif di masyarakat. ***
