Citizen Reporter
Laporan: Nur Rezki Ramadani
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar
BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Hj. Enda, seorang ibu berusia 38 tahun tinggal di Jl. Kubis, Makassar, telah lebih dari 10 tahun menjalankan usaha dagang meneruskan usaha keluarganya.
Semangat dan tekad kuat, Dia Enda tak hanya berjualan memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga memberi masa depan yang lebih baik bagi tiga anaknya yang masih kecil.
Kepada media Rabu 13 November 2024 mengatalan, memulai usaha dengan modal awal sebesar Rp. 500.000,- . Uang tersebut digunakan untuk membeli barang dagangan pertama, kemudian dijual di pasar Cidu dan Pasar Terong Makassar.
Setiap hari, dia membuka lapaknya dari pukul 3 subuh hingga malam hari, menyambut para pembeli yang datang untuk mencari kebutuhan sehari-hari.
Meskipun usahanya cukup berat dan penuh tantangan, seperti menghadapi pembeli yang kadang rewel atau sulit dia tetap tekun melanjutkan usahanya.
“Saya sering menghadapi pembeli yang rewel, tapi itu bagian dari pekerjaan. Saya sudah terbiasa,” ujarnya, sambil tersenyum. Meskipun begitu, ia tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik dan menjaga hubungan baik dengan para pelanggan yang sudah menjadi langganannya.
Dia memiliki tiga anak, seorang anak sulung yang kini berusia 13 tahun, serta dua anak yang masing-masing berusia 11 dan 10 tahun. Meski usahanya cukup menyita waktu, dia tetap berupaya memberikan perhatian dan mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai kerja keras dan disiplin.
Baginya, usaha yang ia jalani saat ini adalah untuk masa depan anak-anaknya, terutama agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
“Jika anak-anak saya kurang mampu dalam hal akademik, saya ingin mereka bisa melanjutkan usaha ini. Saya berharap usaha ini bisa jadi bekal hidup mereka ke depan,” katanya. Dia berharap dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, usaha yang telah dia bangun bisa diteruskan oleh anak-anaknya, jika mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Selama bertahun-tahun menjalankan usaha ini, dia udah merasa seperti rumah kedua bagi banyak pembeli yang datang ke lapaknya. Ia merasa bangga bisa menjalankan usaha yang tidak hanya untuk mencari penghidupan, tetapi juga untuk menjaga warisan orang tuanya.
Usaha ini memiliki nilai sentimental yang sangat penting bagi dia yang berharap bisa melanjutkan tradisi berjualan ini kepada anak-anaknya kelak.
“Saya ingin usaha ini menjadi sesuatu yang bisa diwariskan kepada anak-anak saya, dan memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih baik,” tegasnya, dan mengaku bekerja keras setiap hari demi keluarga dan masa depan anak-anaknya.
Dia berharap, usaha yang ia jalani ini bisa menjadi contoh bagi anak-anaknya tentang pentingnya ketekunan, kerja keras, dan kesabaran.
Dia ingin anak-anaknya belajar bahwa segala hal yang dicapai dalam hidup tidak datang dengan mudah, dan kadang, keberhasilan itu memerlukan waktu dan usaha yang keras. ***