BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Dr. Andi Lukman, M.Si., menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar perguruan tinggi vokasi dalam memperkuat daya saing pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) perdana Pelita Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, yang dihelat pada Sabtu, 8 November 2025 di Hotel Horison Ultima Makassar.
Andi Lukman pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas inisiatif Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia PW Sulsel yang menjadi wilayah pertama di Indonesia menyelenggarakan rakerwil. Ia menyebut langkah ini sebagai tonggak penting dalam membangun forum vokasi yang solid dan visioner.
“Sejak lama, saya mendorong politeknik di wilayah kerja kami untuk berhimpun, berkolaborasi dalam satu wadah. Karena itu, saya sengaja hadir langsung dalam kegiatan ini. Saya sadar betapa pentingnya keberadaan Pelita bagi penguatan pendidikan vokasi di wilayah timur,” ujar Andi Lukman di hadapan peserta rakerwil.
Menurutnya, perguruan tinggi vokasi memiliki peran strategis dalam menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di dunia industri dan usaha. Oleh karena itu, Rakerwil Pelita menjadi momentum penting untuk merumuskan program-program konkret yang adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja.
“Rapat kerja ini jangan berhenti di tataran seremonial. Saya berharap lahir rumusan program yang menyentuh penyusunan kurikulum adaptif dengan dunia usaha, industri, dan kerja. Dunia sekarang bergerak cepat, politeknik juga harus mampu beradaptasi dengan cepat,” tegasnya.
Selain mendorong penyusunan kurikulum yang relevan, Kepala LLDIKTI IX juga menyoroti pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan politeknik. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dosen agar lebih sesuai dengan karakter vokasi.
“Kami di LLDIKTI IX akan mendukung penuh peningkatan kapasitas dosen politeknik, termasuk dalam hal penelitian terapan dan penguatan jabatan akademik. Saya berharap ke depan jumlah guru besar dari perguruan tinggi vokasi di bawah naungan LLDIKTI Wilayah IX bisa terus bertambah,” imbuhnya.
Andi Lukman juga menyampaikan komitmennya untuk membuka ruang komunikasi lebih luas dengan Pelita Indonesia. Pihaknya akan terus mendampingi penguatan tata kelola, akreditasi, dan inovasi pembelajaran berbasis industri.
Pelita Sulsel Pertama Rakerwil
Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akhmal, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada PW Sulsel atas inisiatif dan semangat kolaborasi yang ditunjukkan.
“Saya merasa bangga dan terharu karena Pelita Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan menjadi yang pertama melaksanakan Rakerwil. Ini bukan sekadar kegiatan administratif, tetapi langkah konkret membangun semangat kebersamaan di antara politeknik swasta,” ujar Akhwanul dalam sambutan pembukaannya.
Ia mengungkapkan, sejak berdiri Pelita Indonesia pada tahun 2022, baru terbentuk tiga pimpinan wilayah, yakni Banten, Sulawesi Selatan, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, Sulawesi Selatan menjadi yang pertama menyelenggarakan rapat kerja wilayah pasca dilantik dalam Rakernas Pelita Indonesia di Bali, Juli 2025 lalu.
“Kita patut berbangga karena wilayah Sulawesi Selatan menjadi pelopor. Ini menunjukkan semangat dan kesiapan teman-teman politeknik di Sulsel dalam memperkuat pendidikan vokasi nasional,” lanjut Akhwanul.
Dalam arahannya, Akhwanul menekankan bahwa rapat kerja bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan wadah strategis untuk menghasilkan program kerja yang realistis, terukur, dan berdampak nyata.
Rakerwil ini jangan hanya menjadi agenda tahunan tanpa makna. Harus ada indikator pencapaian yang jelas. Salah satu tantangan besar kita adalah meningkatkan kapasitas dosen vokasi.
Banyak dosen di politeknik yang masih berlatar belakang akademik murni, belum sepenuhnya memahami pendekatan terapan khas pendidikan vokasi. Ini perlu menjadi fokus pembinaan dan pelatihan bersama,tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh politeknik swasta di Sulawesi Selatan untuk merancang program kolaboratif lintas kampus yang dapat meningkatkan daya saing lulusan, termasuk membuka peluang kerja dan magang di luar negeri.
“Saya ingin Pelita Sulsel menjadi motor penggerak yang mendorong mahasiswa dan alumni politeknik berkarya di level global. Berdasarkan data Kementerian PPMI, Sulawesi Selatan masih termasuk provinsi dengan jumlah tenaga kerja migran paling kecil. Ini menjadi peluang besar bagi kita untuk menyiapkan SDM unggul yang siap bersaing di pasar internasional,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Akhwanul juga mengumumkan kabar gembira bahwa Kota Makassar akan menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pelita Indonesia pada Oktober 2026.
“Kita akan berkumpul lagi di Makassar tahun depan dalam agenda Rakernas. Saya berharap PW Sulsel dapat mempersiapkan diri dengan baik, menjadi contoh bagi wilayah lain, dan menjadikan Rakernas 2026 sebagai ajang kebangkitan politeknik Indonesia. ***


















