BERITASEMBILAN.Com.Makassar. Rektor Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM), Dr. Lukman Daris, S.Pi., M.Si, resmi menerima amanah memimpin kampus untuk masa jabatan 2025–2029. Dalam rentang waktu empat tahun ke depan, ia menegaskan komitmennya membawa UCM tampil sejajar dengan perguruan tinggi swasta unggulan di Kota Makassar.
Pada wawancara eksklusif bersama portal news, beritasembilan,com, Selasa 11 November 2025 di ruang rektorat UCM, Dr. Lukman berbicara panjang lebar mengenai visi, strategi, dan langkah-langkah pembenahan kampus yang dulu dikenal dengan nama UNCOK.
“Kita ingin meninggalkan kesan lama sebagai UNCOK dan menatap masa depan dengan semangat baru sebagai UCM. Ini bukan sekadar perubahan nama, tapi perubahan paradigma dan arah pengelolaan,” tegasnya.
Perubahan akronim dari Universitas Cokroaminoto (UNCOK) menjadi Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) bukan hanya simbolik, melainkan langkah strategis untuk membangun citra baru kampus yang dinamis, modern, dan berorientasi pada masa depan.
Jejak Sejarah dan Fisik Kampus Mulai Berbenah
Universitas Cokroaminoto telah hadir di Tamalanrea, Makassar sejak April 1968, berdekatan dengan gerbang II Universitas Hasanuddin. Selama bertahun-tahun, wajah fisik kampus relatif tidak banyak berubah. Namun, sejak Dr. Lukman mulai memimpin, wajah baru UCM mulai tampak.
Dinding kampus kini tampil dengan warna merah maron dan hijau daun, menciptakan kesan segar dan modern. Cat baru ini bukan hanya estetika, tetapi simbol perubahan.
“Penampilan luar kampus adalah representasi dari semangat dalam. Kita ingin setiap orang yang melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan melihat bahwa UCM sedang bertransformasi,” ujar Doktor Ilmu Ilmu Pertanian Pascasarjana Unhas ini.
Selain itu, kawasan depan kampus kini lebih hidup dengan hadirnya Kopi Bento, Warung Coto, dan layanan fotokopi, yang menjadi bagian dari ekosistem kampus baru. Kehadiran usaha-usaha ini sejalan dengan semangat entrepreneurship yang tertuang dalam visi kampus.
Meneladani Semangat Syarikat Islam
Selama percakapan santai tapi serius, Dr. Lukman menyinggung akar historis UCM yang tak lepas dari semangat perjuangan Syarikat Islam (SI), organisasi yang dirintis K.H. Samanhudi dan kemudian dipimpin oleh H.O.S. Tjokroaminoto—tokoh besar yang menjadi inspirasi nama kampus.
“Para pendiri Syarikat Islam adalah pedagang dan pejuang. Semangat mereka dalam membangun ekonomi dan pendidikan Islam menjadi inspirasi bagi kita di UCM,” ungkapnya.
Menurutnya, hadirnya unit-unit usaha di area kampus merupakan bentuk penerapan nilai-nilai kewirausahaan yang berpijak pada sejarah dan semangat Syarikat Islam. Kampus bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang tumbuhnya kemandirian ekonomi dan inovasi mahasiswa.
Menuju Predikat Unggul
Capaian penting UCM saat ini adalah akreditasi institusi dengan peringkat “Baik Sekali” dan masuk klaster Madya. Hasil ini, menurut Rektor Dr Lukman , merupakan buah kerja kolektif seluruh sivitas akademika yang menjaga keseimbangan antara pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Kita tidak berhenti di sini. Empat tahun ke depan, target kita adalah naik kelas menuju akreditasi unggul, baik di tingkat institusi maupun program studi,” ujarnya penuh optimisme.
UCM saat ini mengelola 10 program studi, di antaranya:
- S1 Teknologi Pertanian
- S1 Agribisnis Perikanan
- S1 Akuakultur
- S1 Teknik Elektro
- S1 Ilmu Hubungan Masyarakat
- S1 Manajemen
- S1 Administrasi Rumah Sakit
- S1 Ekonomi Syariah
- S1 Pendidikan Agama Islam
- D3 Kebidanan
Pilar Utama Transformasi
Perhatian besar juga diarahkan pada peningkatan kompetensi dosen. Tahun 2025 menjadi momentum penting dengan 16 dosen berhasil lolos sertifikasi dosen (serdos) sesi pertama. Dari total 71 dosen tetap yayasan, sebanyak 48 orang telah bersertifikat pendidik, dan 19 dosen lainnya sedang dalam tahap eligible untuk mengikuti serdos sesi kedua.
“Target kita jelas: empat tahun ke depan, seluruh dosen tetap UCM harus bersertifikasi. Ini bukan hanya soal angka, tetapi soal kualitas dan profesionalisme,” tegas Dr. Lukman.
Upaya ini sejalan dengan visi besar kampus, yaitu: “Menjadi universitas unggul yang berlandaskan Islam, mengembangkan sumber daya insani berakhlak mulia, berjiwa kebangsaan, dan mengedepankan ilmu pengetahuan, teknologi, serta entrepreneurship.”
UCM: Dari Masa Lalu Menuju Masa Depan
Langkah transformasi yang sedang ditempuh Dr. Lukman Daris dan jajarannya mencerminkan keseriusan dalam mengangkat kembali marwah kampus warisan tokoh besar pergerakan Islam. Dari bangunan yang mulai berbenah, wajah baru yang lebih segar, hingga strategi akademik dan peningkatan mutu dosen, semuanya mengarah pada satu tujuan: menjadikan UCM kampus unggul dan relevan di era modern.
“UNCOK adalah masa lalu, UCM adalah masa kini dan masa depan,” ujarnya menutup wawancara dengan senyum penuh keyakinan.
Fondasi sejarah yang kuat, semangat kebaruan yang menyala, dan visi kepemimpinan yang jelas, Universitas Cokroaminoto Makassar kini sedang menapaki jalan panjang menuju kejayaan baru — UCM Bangkit, UCM Maju, UCM Mendunia. (bersambung).


















