BERITASEMBILAN.Com-GOWA. Menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) pada wilayah mayoritas budidaya pertanian hortikultura di Pattapang Gowa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin melakukan penerapan teknlogi Yellow Sticky Trap (YST) sebagai alat perangkap yang dapat mengurangi populasi hama tanaman.
Penerapan teknologi tepat guna ini dilakukan sebagai solusi dan inovasi terhadap tantangan yang dihadapi oleh petani hortikultura, terutama kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penggunaan dan pemanfaatan teknologi pertanian.
Kelurahan Pattapang sangat kaya akan hasil pertaniannya, terkhusus pertanian hortikultura yang melimpah. Namun, petani di kelurahan ini masih kesulitan dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi pertanian seperti penerapan teknologi alat perangkap hama tanaman.
Oleh karena itu, diharap adanya penerapan Yellow Sticky Trap (YST) sebagai alat perangkap hama tanaman ini dapat membantu masyarakat dalam mengurangi populasi hama dan meningkatkan hasil produksi pertaniannya,” jelas Penanggung Jawab Program Kerja, Nurul Hikmah.
Kegiatan berlangsung 15 Januari 2025 ini dilakukan pada 5 titik lokasi berbeda yang ada di Kelurahan Pattapang dan terdapat disetiap lingkungan kelurahan tersebut. Penerapan Yellow Sticky Trap (YST) ini dilakukan untuk membantu masyarakat lokal khususnya petani dalam mengurangi populasi hama diarea pertanaman, dengan memantau keberadaan hama, menjebak hama, dan mencegah penyebaran hama.
Selain itu, petani juga diajak langsung dalam pembuatan alat Yellow Sticky Trap (YST) yang terbuat dari bahan daur ulang dan pemasangan diarea sekitar tanaman dengan pengaturan jarak yang sesuai, agar mereka dapat mengetahui dan menerapkan teknologi tersebut kedepannya.
Respons positif datang dari masyarakat Kelurahan Pattapang, terutama para petani yang turut aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Salah satu petani yang bergerak dalam budidaya pertanian paprika dan tomat, menyampaikan bahwa penerapan teknologi pertanian ini sangat berguna untuk para petani. “Selama ini saya hanya melakukan budidaya pertanian dengan tangan kosong tanpa teknologi pertanian. Dengan adanya teknologi ini, saya mulai memahami cara penggunaan dan pemanfaatan teknologi pertanian,” ungkap Pak Tahir selaku petani.
Mahasiswa KKN-T 113 Kelurahan Pattapang juga berkomitmen untuk terus membantu masyarakat lokal dalam meningkatkan hasil produksi pertanian dengan penggunaan dan pemanfaatan teknologi pertanian.
Dengan adanya penerapan teknologi pertanian ini, sinergi antara mahasiswa, masyarakat/petani, dan pemerintah desa diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mendorong peningkatan ekonomi pertanian Kelurahan Pattapang. Penerapan teknologi pertanian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya yang ingin mengembangkan pertaniannya.***