BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Keramainan dan kesemarakan pelantikan 580 anggota DPR RI Selasa 1 Oktober 2024, menyisakan misteri dengan ketidakhadiran Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Gedung Senayan Jakarta.
Padahal di acara itu hadir Presiden terpilih Prabowo serta beberapa mantan Wakip Presiden diantaranya Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Budiono.
Diskusi terbaru di kanal YouTube Rocky Gerung Official Jumat pagi, 4 Oktober 2024, jurnalis senior Hersbuno Arief bersama Rocky Gerung membahas implikasi politik dari absennya Gibran serta dinamika di balik layar yang sedang berkembang.
Menurut mereka, ketidakhadiran Gibran dapat dilihat sebagai sinyal ketidakstabilan relasi politik antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran sebagai pasangannya.
Ketidakhadiran Gibran di beberapa acara publik selama hampir sebulan terakhir menimbulkan kecurigaan bahwa Gibran sedang menghindari sorotan media dan publik. Hersbuno menyoroti bagaimana netizen juga meragukan apakah Gibran siap menghadapi tantangan sebagai Wakil Presiden.
Netizen punya determinasi untuk menentukan stabil atau tidaknya politik Indonesia ke depan,” ucap Hersbuno.
Rocky menggarisbawahi bahwa situasi ini bisa jadi dilema bagi Prabowo. Jika Gibran terus dianggap sebagai beban politik, hubungan keduanya bisa semakin renggang. “Jika Gibran dilantik sebagai Wapres, dia akan menjadi beban psikologi bagi Prabowo, terutama jika kontroversi seputar pencalonannya terus berlangsung,” ujar Rocky.
Isu ini semakin menarik perhatian publik karena semakin mendekati tanggal 20 Oktober,2024 di mana Gibran dan Prabowo dijadwalkan dilantik sebagai pasangan presiden dan wakil presiden. Namun, jika PTUN mengambil keputusan kontroversial, seperti membatalkan pencalonan Gibran, maka peta politik nasional bisa berubah drastis.
Isu terkait Gibran semakin memanas setelah ketidakhadirannya di acara pelantikan anggota DPR RI periode 2024-2029 berlangsung baru-baru ini.
Spekulasi mulai bermunculan, terutama di kalangan publik dan netizen yang mempertanyakan mengapa Wakil Presiden terpilih Gibran absen dalam momen penting tersebut. Hal ini semakin memicu rumor bahwa Gibran mungkin batal dilantik sebagai Wakil Presiden, kata Rocky.
Rocky juga memprediksi bahwa disharmoni di kalangan elit politik bisa mengarah pada upaya pembatalan pelantikan Gibran.
“Tekanan publik ini berlanjut, dan kita bisa melihat bagaimana dinamika politik dalam beberapa minggu ke depan,” tambah Rocky. Hal ini seolah menguatkan prediksi bahwa koalisi politik yang dibangun Jokowi untuk mendukung Gibran mungkin tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya. ***