BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Civitas akademika Universitas Mega Buana (UMB) Palopo berbangga karena ada dua dosennya Prof Dr Azniah Syam, SKM,M.Kes dan Prof Dr Arlin Adam, SKM, M.Si, telah mencapai puncak karier jabatan akademik dan menjalani prosesi pengukuhan Guru Besar bidang Kesehatan Masyarakat.
Prosesi pengukuhan dua Guru Besar itu dilaksanakan Senin 29 September 2024 di Saodenrae Convention Center Palopo, dalam rapat senat luar biasa dipimpin oleh Rektor UMB, Prof. Hj. Nilawati Uly, S.Si., Apt., M.Kes., CIPA. Turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr Andi Lukman, M.Si dan undangan lainnya.
Prof. Dr. Azniah Syam, SKM., M.Kes dikukuhkan selaku Guru Besar dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat, khususnya konsentrasi pada kesehatan mental ibu dan laktasi, pada sidang pengukuhan berlangsung khidmat dan penuh inspirasi.
Dia membacakan pidato pengukuhan berjudul “Ekologi Kasih dalam Laktasi: Meneguhkan Kesehatan Mental Ibu sebagai Tanggung Jawab Kolektif”,
Prof. Azniah menekankan bahwa keberhasilan menyusui bukan hanya tugas ibu seorang diri, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif dari keluarga, komunitas, tenaga kesehatan, hingga negara melalui kebijakan publik.
“Ketika ibu merasa aman, didukung, dan dimengerti, maka laktasi bekerja sebagaimana mestinya—dan anak bangsa tumbuh lebih sehat,” tutur Prof. Azniah di hadapan para tamu undangan yang terdiri dari akademisi, praktisi kesehatan, serta perwakilan pemerintah dan organisasi masyarakat.
Inovasi Digital
Pengukuhan ini merupakan puncak dari lebih dari satu dekade perjalanan akademik dan riset Prof. Azniah yang dimulai sejak 2014.
Ia meneliti hubungan antara perilaku menyusui dan kondisi psikologis ibu, terutama di komunitas Bugis-Bajo yang memandang ASI sebagai bentuk kasih sayang yang luhur.
Studi-studi yang ia lakukan menunjukkan bahwa stres kronis berdampak langsung pada hambatan produksi ASI melalui mekanisme hormonal, khususnya gangguan pada hormon oksitosin dan prolaktin.
Temuan ini mendorong lahirnya pendekatan berbasis “ekologi kasih”—suatu sistem dukungan lintas sektor bagi ibu menyusui.
Lebih lanjut, Prof. Azniah bersama timnya juga melahirkan inovasi “Mommy-Be”, sebuah platform mobile health untuk memantau pola menyusui, tidur, eliminasi, serta kesehatan mental ibu secara mandiri.
Teknologi ini telah diuji dan menunjukkan respons sangat positif dari para ibu pengguna.
“Teknologi tidak menggantikan manusia, tetapi menjembatani rumah dan klinik—antara malam gelisah dan jawaban yang menenangkan,” tambahnya.
Pilar Ekologi Kasih
Pada pidatonya, Prof. Azniah memaparkan empat pilar utama Ekologi Kasih, yakni: sains laktasi dan kesehatan mental, dukungan suami dan keluarga, modal budaya lokal yang positif, inovasi teknologi human-centered.
Pilar ini, jika ditopang oleh kebijakan negara yang inklusif, diyakini dapat menciptakan generasi emas yang sehat secara fisik dan emosional.
Prosesi pengukuhan ini bukan hanya pengakuan atas dedikasi akademik Prof. Azniah, tetapi juga menjadi seruan penting bagi perubahan paradigma dalam memandang peran ibu dalam menyusui dan kesehatan mental.
“Kita sedang menyiapkan generasi emas. Di titik itu, Ekologi Kasih bukan lagi konsep, melainkan gerak bersama, agar setiap ibu dapat berkata dengan lega: ‘Aku tidak sendiri.’’, katanya.
Jejak Karier dan Akademik
Prof. Azniah menyelesaikan pendidikan S1 dan S3 di Universitas Hasanuddin, serta S2 di Universitas Padjadjaran, dengan spesialisasi dalam bidang epidemiologi dan biostatistik.
Sepanjang kariernya, ia telah berkontribusi sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan dan luar daerah, serta aktif dalam program-program pelatihan konseling ASI dan hypnobirthing.
Kini, dia menjabat sebagai Ketua Program Studi S3 Kesehatan Masyarakat di Universitas Mega Buana Palopo, sekaligus menjadi penggerak riset dan pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan ibu dan anak. ***