BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Universitas Kristen Indonesia Paulus (UKI Paulus) resmi menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan Fakultas Kedokteran UKIP. Kerja sama ini disebut sebagai kolaborasi pertama di kawasan timur Indonesia untuk skala antar-institusi pendidikan tinggi pada bidang kedokteran.
Pernyataan tersebut disampaikan Rektor UKI , Prof Dr. Dhaniswara K. Harjono, SH, MH, MBA.dalam acara syukuran dan launching pembukaan Program Studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter UKIP, Sabtu (15/11/2025) di Gedung Lilin Kampus UKIP Paulus Makassar.
Acara ini turut dihadiri Rektor UKI Paulus Prof Dr Agus Salim, SH, MH, Ketua Yayasan PIKI Paulus, Pdt.Yohanis Metris, M.Th, pihak Kantor LLDIKTI IX, Ketua Tim Task Force/Launching Fakultas Kedokteran, Prof Dr Ir Yoel Pasae, ST, MT, para pimpinan kampus, jajaran pimpinan yayasan, seluruh dosen, staf, serta para mahasiswa.
Pendampingan Menyeluruh dari UKI Jakarta
Rektor UKI Jakarta m Prof Dr. Dhaniswara K. Harjono menegaskan kerja sama ini sangat strategis karena langsung menyentuh ranah pendidikan kedokteran yang membutuhkan standar tinggi. UKI Jakarta juga diminta LLDIKTI untuk memberikan pendampingan penuh terkait SDM, kurikulum, hingga kebutuhan akademik lainnya.
“Kita ingin program ini benar-benar siap tinggal landas. Semua harus ditangani secara serius, mulai dari sumber daya manusia sampai kurikulum. LLDIKTI juga meminta agar UKI mendampingi penuh,” ungkapnya.
Sebagai bentuk komitmen, UKI Jakarta telah menyiapkan tenaga pengajar untuk membantu proses pembelajaran di UKIP. Bahkan dalam acara sebelumnya, sejumlah dosen Fakultas Kedokteran UKI Jakarta hadir langsung sebagai bukti dukungan. Masa pendampingan diperkirakan berlangsung sekitar satu tahun, tergantung kebutuhan UKI Paulus
Penerimaan Mahasiswa Baru Diatur Ketat
Terkait penerimaan mahasiswa baru angkatan pertama, Rektor UKI menegaskan bahwa semua proses akan dilakukan melalui koordinasi bersama UKI Jakarta, termasuk penyediaan dosen.
“Nanti kita lihat. Kalau mereka betul-betul siap, baru kita lepas. Mencari SDM baru di bidang kedokteran itu tidak mudah,” ujarnya.
Tahap awal, Fakultas Kedokteran UKIP hanya menerima 50 mahasiswa. Namun, jumlah tersebut dapat bertambah hingga 250–300 mahasiswa per tahun apabila kualitas dan kesiapan program sudah setara dengan FK UKI Jakarta yang berdiri sejak 1962.
Komitmen Inklusif dan Kerja Sama Jangka Panjang
Rektor UKI Jakarta menegaskan bahwa pihaknya tertarik menjalin kerja sama karena UKI memegang prinsip inklusivitas. Menurutnya, perguruan tinggi harus maju bersama dan tidak hanya berfokus pada kepentingan institusinya sendiri.
“Tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri. Perguruan tinggi harus maju bersama. Karena itu kita perlu kerja sama,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kerja sama ini bermula dari inisiatif UKI Paulus Setelah melalui serangkaian diskusi, UKI menyatakan kesiapannya untuk mendampingi penuh.
“Inti dari kerja sama ini adalah kerja keras. Tidak ada hasil baik yang diraih secara instan,” tambahnya.
Prodi Kedokteran UKIP Bergerak Cepat Raih Izin
Rektor UKI ini memberi apresiasi atas keseriusan UKIP dalam mengurus pendirian program studi kedokteran. Ia menilai UKI Paulus bergerak cepat karena hanya membutuhkan waktu kurang dari delapan bulan hingga izin pendirian prodi keluar.
“Orang UKIP serius. Semua persyaratan disusun dengan sungguh-sungguh. Saya senang bekerja sama dengan UKIP karena mereka betul-betul serius,” ujarnya.
Harapan Menjadi Fakultas Kedokteran Unggul di Kawasan Timur
Ia berharap Fakultas Kedokteran UKI Paulus dapat tumbuh menjadi fakultas yang tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga kuat secara akademik. Menurutnya, aspek akreditasi, laboratorium, hingga kompetensi lulusan sangat penting untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.
“Ini menyangkut kesejahteraan masyarakat. Kami ingin UKI Paulus melahirkan lulusan yang berkompeten, menyusul jejak FK UKI yang sudah banyak mencetak pejabat bahkan menteri,” pungkasnya.
Kerja sama ini menjadi momentum penting bagi UKIP Makassar dalam mengembangkan pendidikan kedokteran di wilayah timur Indonesia, sekaligus membuka harapan baru bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di masa depan. ***


















