BERITASEMBILAN.Com-Pinrang.Tim pelaksana Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Universitas Hasanuddin sukses menggelar pelatihan dan penerapan teknologi pengembangan produk Labio-1 di Ahmad Fajar Farm, Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Rabu 23 Juli bulan lalu.
Labio-1 adalah feed additive berbasis herbal (fitobiotik) yang dirancang untuk menggantikan antibiotik dalam pakan unggas. Produk inovasi Fakultas Peternakan UNHAS ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, memperbaiki kualitas, dan menekan biaya produksi.
“Kami ingin teknologi ini menjadi solusi berkelanjutan bagi peternak unggas, khususnya di Sulawesi Selatan,” kata Ketua Tim Pelaksana PPUPIK Inovasi Feed Additive Labio-1, Prof Dr Ir Sri Purwanti, S.Pt, M.Si, IPU, ASEAN Eng, Guru Besar Ilmu Nutrisi dan Pakan Unggas Fakultas Peternakan UNHAS.
Pelatihan diikuti peternak, pelaku usaha, dan perwakilan Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pinrang. Materi mencakup pengenalan produk, prinsip kerja, proses pembuatan, dan penerapan Labio-1 pada skala usaha ternak itik rakyat. Peserta juga mendapat pendampingan teknis terkait dosis, metode pencampuran, hingga penyimpanan produk.
Ahmad Fajar, pemilik Ahmad Fajar Farm, mengaku pelatihan ini memberi peluang besar bagi pengembangan usaha peternakan itik di Pinrang. “Labio-1 bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas ternak itik,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan Produksi dan Agribisnis Peternakan, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pinrang, Ir Kahar, S.Pt, IPM, menegaskan kegiatan ini memperkuat sinergi perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku usaha dalam mendorong adopsi inovasi riset untuk ketahanan pangan.
Dalam program ini, diproduksi 100 liter Labio-1 dalam kemasan botol 1 liter untuk dimanfaatkan sebagai imbuhan pakan dan dikembangkan menjadi unit usaha di Ahmad Fajar Farm. Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat UNHAS–PPUPIK 2025, dengan nomor kontrak 02074/UN4.22/PM.01.01/2025.***