BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menegaskan pentingnya membangun ekosistem regenerasi kepemimpinan nasional yang kuat demi menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Stella saat membuka kegiatan Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III yang digelar di Auditorium Al-Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) ini diikuti 60 mahasiswa terpilih dari berbagai kampus di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua. Mereka merupakan ketua serta pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan organisasi ekstra kampus.
Dalam sambutannya, Stella menekankan bahwa untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045, bangsa ini membutuhkan generasi muda yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang tangguh, berpikir kritis, serta berorientasi pada kolaborasi.
“Kita tidak bisa bicara masa depan tanpa menyiapkan pemimpin mudanya. Regenerasi kepemimpinan adalah kunci. Kita ingin lahir pemimpin-pemimpin baru yang tidak hanya pintar, tapi juga berempati, berkarakter, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” tegas Stella.
Ia menambahkan, tantangan kepemimpinan masa depan akan semakin kompleks seiring pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika global. Karena itu, kampus dan organisasi kemahasiswaan memiliki peran penting sebagai wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda.
“Pemimpin masa depan tidak cukup hanya memahami teori, tapi juga harus mampu berinovasi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan seperti FLC ini menjadi laboratorium yang baik untuk melatih kepemimpinan sejati,” ungkapnya.
Stella juga mengapresiasi semangat peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia Timur. Menurutnya, keberagaman latar belakang dan gagasan justru menjadi kekuatan dalam membangun kepemimpinan yang inklusif dan berkeadilan.
“Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu mendengar dan merangkul perbedaan. Di sinilah para pemimpin muda belajar bahwa kolaborasi lebih penting daripada kompetisi,” tuturnya.
Selain sesi pembukaan oleh Wamendiktisaintek, kegiatan FLC 2025 juga menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif, di antaranya Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Zulfiani Lubis dan Dosen ITB sekaligus influencer Imam Santoso, yang membawakan materi seputar kepemimpinan, kebijakan publik, dan storytelling di era digital.
FLC 2025 Regional III tidak hanya berisi seminar, tetapi juga diisi dengan kegiatan interaktif seperti leadership challenge, simulasi pengambilan keputusan, dan diskusi kelompok. Semua dirancang untuk melatih kemampuan berpikir strategis dan kolaboratif peserta.
“Kami ingin peserta keluar dari kegiatan ini bukan hanya membawa pengetahuan, tapi juga kesadaran bahwa mereka adalah calon pemimpin bangsa. Indonesia membutuhkan mereka,” pungkas Stella Christie disambut tepuk tangan peserta. ***
