Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
SosialSosial

Update Gempa Myanmar Jumlah Korban Tewas Lebih 1.000 Orang

×

Update Gempa Myanmar Jumlah Korban Tewas Lebih 1.000 Orang

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi  Jumat 28 Maret 2025 di Myanmar  jadi bencana alam paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di negara yang dilanda konflik ini.

Akibat gempa tersebut merusak bandara, jembatan, dan jalan raya di tengah perang saudara yang telah melumpuhkan ekonomi Myanmar serta menyebabkan jutaan orang mengungsi.

Example 300x600

Hingga Sabtu 29 Maret 2025  jumlah korban tewas yang dikonfirmasi oleh pemerintah militer Myanmar telah mencapai 1.002 jiwa.

Di negara tetangga, Thailand, gempa juga mengguncang bangunan dan menyebabkan runtuhnya sebuah gedung pencakar langit yang masih dalam tahap konstruksi di Bangkok. Sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas di sana.

Di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah, warga terpaksa menggunakan tangan kosong untuk menggali reruntuhan guna menyelamatkan korban yang masih terjebak. Minimnya alat berat dan tidak adanya respons cepat dari otoritas memperburuk situasi.

Di Bangkok, upaya penyelamatan terus dilakukan di lokasi gedung 33 lantai yang runtuh. Sebanyak 47 orang, termasuk pekerja asal Myanmar, masih hilang atau terjebak di bawah puing-puing.

Menurut model prediksi dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), jumlah korban tewas akibat gempa ini bisa melebihi 10.000 jiwa. Sementara kerugian ekonomi diperkirakan melampaui total pendapatan tahunan Myanmar.

Gempa ini menyebabkan kerusakan luas di berbagai wilayah, termasuk Mandalay dan ibu kota Naypyitaw. Oposisi Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) memperkirakan setidaknya 2.900 bangunan, 30 ruas jalan, dan tujuh jembatan rusak akibat gempa.

Akibat kerusakan signifikan, bandara internasional di Naypyitaw dan Mandalay ditutup sementara. Bahkan, menara kontrol di Bandara Naypyitaw dilaporkan runtuh, membuat operasional bandara lumpuh total.

Setelah menerima permintaan bantuan dari Myanmar, berbagai negara mulai mengirimkan bantuan. Tim penyelamat China telah tiba di Yangon dan akan melanjutkan perjalanan ke Mandalay melalui jalur darat.

Presiden China Xi Jinping berbicara langsung dengan pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, dan menjanjikan bantuan senilai US$13,77 juta berupa tenda, selimut, dan peralatan medis darurat.

India juga mengirimkan bantuan kemanusiaan menggunakan pesawat militer dan kapal yang membawa 40 ton pasokan darurat. Selain itu, Rusia, Malaysia, dan Singapura turut mengirimkan pesawat berisi bantuan dan tim penyelamat.

Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) menyatakan kesiapannya untuk membantu Myanmar dalam upaya tanggap darurat.

Korea Selatan juga berkomitmen menyalurkan bantuan awal senilai USD 2 juta melalui organisasi internasional.

Meskipun bantuan mulai berdatangan, kondisi di lokasi bencana masih sangat sulit. Di Mandalay, banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan tanpa ada cukup tenaga atau alat untuk menyelamatkan mereka.

“Begitu banyak orang terjebak, tapi tidak ada bantuan yang datang karena tidak cukup tenaga kerja, peralatan, atau kendaraan,” kata seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Sementara itu, di Bangkok, pemerintah Thailand terus mengerahkan upaya maksimal untuk mencari korban di gedung yang runtuh.

Wakil Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan bahwa tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk menemukan korban yang masih hidup.

“Kami selalu punya harapan,” ujarnya kepada wartawan. “Kami akan terus bekerja sepanjang waktu.”. ***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *