BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Sepuluh pejabat eselon 1 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi telah dilantik oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Selasa 7 Januari 2025 di Jakarta.
Salah seorang dari 10 pejabat eselon satu itu, adalah Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, S. Pd., M. Pd., Ph.D.
Gogot Suharwoto, Ph,D lahir dari keluarga guru di Nganjuk, Jawa Timur. Dia tumbuh dan belajar di sekolah negeri mulai dari SD, SMP, dan SMA di kampung halamannya, Nganjuk, dan melanjutkan pendidikan hingga meraih Diploma-III Pendidikan Matematika di Universitas Airlangga 1992.
Dia meraih gelar sarjana dari IKIP PGRI Kediri, Pendidikan Matematika. Gelar Magister diraih 1998 di State University of New York, SUNY New Paltz. Gelar doktor (Ph.D.) di bidang Pendidikan Matematika di Oregon State University, Corvallis, Oregon, Amerika Serikat 2006.
Dia pernah juga menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Korea Selatan.
Tugas utama adalah mengelola kerja sama dalam hal penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi antara perguruan tinggi di Indobesia dan Korea atau lembaga pendidikan lainnya, menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa asing, dan mempromosikan budaya Indonesia di Korea.
Pernah juga menjabat sebagai Direktur Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementerian Pendidikan & Kebudayaan periode 2017-2020 sebelum dilantik sebagai Senior Instructional Designer bidang Pengajaran dan Pembelajaran dengan Teknologi pada tahun 2020.
Ia telah menulis beberapa artikel tentang Pengetahuan Konten Pedagogi Teknologi (TPCK/TPACK) di jurnal internasional dan jurnal daring. Ia menerima Penghargaan National Technology Leadership Internship (NTLI) pada tahun 2006 dari Association of Mathematics Teacher Educator (AMTE) dan Society for Information and Technology (SITE) di Amerika Serikat.
Menulis beberapa buku tentang Teknologi Pendidikan dan Kebijakan Guru. Buku “Pendidikan Digital” terbit pada tahun 2018, tentang peran teknologi sebagai instrumen transformasi pendidikan dan peran pemerintah dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.
Dia juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Jurnal Teknologi Pendidikan di Indonesia 2021 sebelum bertugas di Korea.
Mengawali tugas di pemerintahan sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi, Direktorat Jenderal Guru 2008 dengan tugas mengelola 2,7 juta data guru dan tenaga kependidikan Indonesia secara elektronik.
Pada November 2009, menjabat sebagai Tenaga Ahli Pendidikan pada sekretariat Gugus Tugas Guru untuk Pendidikan bagi Semua di kantor pusat Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) di Paris.
Dia ditugaskan sebagai Deputi Direktur Perencanaan dan Penganggaran di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah menyelesaikan masa tugasnya di UNESCO Paris.***