Citizen Reporter
Laporan : Luthfiah Zain
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unismuh Makassar
BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Pasca Covid-19 Kantin Unismuh yang ramai di lantai dua Balai Sidang Unismuh Makassar, ditutup sampai hari ini. Para civitas akademika kamous jika tiba waktu makan siang berhamburan ke luar kampus mencari makan dan camilan.
Pemandangan ramai setiap saat terlihat di depan kampus Unismuh Makassar ramai dengan pedagang kaki lima dengan berbagai jenis makanan dan minuman yang ditawarkan.
Seperti pada pemandangan Selasa siang 12 Nopember 2024 depan kampus Unismuh Makassar, JL. Sultan Alauddin, diang itu pukul 12.14 WITA cuaca sangat terik namun awan hitam mulai menutupi sinar matahari.
Para pedagang sibuk melayani para pembelinya masing-masing. Para pedagang yang berada di depan kampus mulai berjualan dari jam 07.00 sampai sehabisnya dagangan mereka. Bahkan ada pula yang sampai larut malam seperti penjual nasi kuning dan siomay.
Salah satu pedagang yang menarik yaitu Ilham Ahsya Pratama. Sosok Ilham ini salah seorang yang termuda di antara penjual lainnya yaitu berusia 19 tahun. Ini ke dua kalinya dia berada di depan kampus dan pembelinya sangat ramai.
Ini terjadi karena Ilham menjual kopi satset yang praktis untuk di minum siapa saja termasuk mahasiswa dan staf Unismuh Makassar.
Selain itu, memang benar kopinya sangatlah enak dan segar. Tak hanya kopi dia juga menjual minuman non kopi seperti coklat dan rasanya pun tak kalah enaknya.
Ilham memutuskan untuk mengambil pekerjaan ini sebagai kerja sampingannya. Di lain hari ia juga beralih profesi sebagai ojek online. Ia mengambil jalan ini untuk menambah penghasilannya.
“Saya memilih untuk berpenghasilan di usia ini dan tidak berkuliah karena saya ingin mempunyai penghasilan sendiri dan cepat sukses sebab itu impian saya” ujanya.
Sosok Ilham baru saja bekerja sebagai penjual kopi satset ini selama 2 bulan. Dari pekerjaanya ini Ilham memperoleh untung dari penjualan kopi satset per hari nya sebanyak Rp 200.000 kemudian gaji yang ia peroleh dalam per bulannya berkisar Rp 1.300.000.
Menurutnya ia sangat bangga dan bersyukur dengan penghasilannya sebanyak ini di usianya yang muda.
Akan tetapi, tentu ada tantangan yang di hadapi, seperti saat ini sudah mulai memasuki musim hujan sehingga penjualan esnya tak menentu terlebih lagi ia menjual dengan cara berpindah-pindah tempat dengan grobak motornya.
Namun di balik itu, semangat yang tak membuatnya ragu untuk tetap berusaha dalam bekerja. Meskipun banyak pesaing di luar sana, ilham tetap bertekad agar penjual kecil sepertinya juga bisa mewujudkan impian dan harapannya menjadi orang yang sukses dan membahagiakan orang-orang yang ia sayangi.
Dengan melihat semangat ilham inilah yang patut di contohi anak muda sekarang ini. Umur tak menjadi masalah, jangan malu untuk mencoba agar kita bisa meraih impian dan harapan kita.***