Maskapai penerbangan nasional Yordania, Royal Jordanian, menangguhkan penerbangan ke Beirut pada hari Minggu “karena situasi saat ini,” kantor berita negara melaporkan tanpa memberikan kerangka waktu yang pasti untuk penangguhan tersebut.
Para pejabat mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada gangguan di wilayah udara Yordania.
Air France mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut setidaknya selama 24 jam setelah Israel melancarkan serangan udara ke Lebanon.
“Penerbangan hari ini dan besok ditangguhkan,” kata juru bicara maskapai tersebut, seraya menambahkan bahwa penangguhan tersebut dapat diperpanjang tergantung pada situasi di Timur Tengah.
British Airways mengatakan pihaknya menangguhkan penerbangannya ke dan dari Tel Aviv hingga hari Rabu.
“Kami terus memantau situasi di Timur Tengah dan telah mengambil keputusan operasional untuk menangguhkan penerbangan kami ke dan dari Tel Aviv hingga Rabu 28 Agustus 2024” kata juru bicara maskapai tersebut.
“Keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami, dan kami menghubungi pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang pilihan perjalanan mereka.”
Gerakan Hizbullah di Lebanon yang bersekutu dengan Iran meluncurkan ratusan roker dan pesawat tak berawal terhadap Israel pada Ahad pagi sebagai balasan atas pembunuhan komandan seniornya Fuad Shukr dalam serangan Israel di Beirut pada 30 Juli 2024.
Militer Israel mengatakan jet-jet tempurnya menyerang sasaran-sasaran di Lebanon sesaat sebelum militer menilai Hizbullah tengah bersiap melancarkan serangan.
Eskalasi terbaru antara Israel dan Hizbullah terjadi di tengah ketakutan regional akan tanggapan yang lebih luas oleh Iran dan proksi regionalnya terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli 2024.***