BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unismuh Makassar, Rudi Hardi, S.Sos., M.Si., menyatakan pentingnya penerapan sanksi berat bagi pihak ketiga yang terbukti memainkan kualitas gizi pada program makan gratis siswa.
Pernyataan ini disampaikan kepada media Selasa 7 Januari 2025 di Makassar, sebagai bentuk kepedulian terhadap hak anak-anak Indonesia dalam mendapatkan asupan gizi yang layak melalui program tersebut.
Program makan gratis adalah wujud nyata kehadiran negara dalam mendukung kesehatan dan pendidikan anak-anak. Namun, jika ada pihak yang memanipulasi kualitas gizi demi keuntungan pribadi, mereka merusak masa depan generasi muda kita, katanya.
Sanksi berat harus diterapkan untuk memberikan efek jera dan memastikan kualitas makanan tetap terjaga, ujarnya
Dalam pernyataannya, Rudi Hardi menegaskan bahwa sanksi tidak boleh terbatas pada denda administratif saja. Menurutnya, pemerintah perlu mempertimbangkan langkah tegas berupa pemutusan kontrak, pencabutan izin usaha, dan memasukkan pihak yang melanggar dalam daftar hitam proyek pemerintah, tandasnya.
Selain itu, sanksi pidana juga harus diberlakukan apabila pelanggaran yang dilakukan berdampak serius pada kesehatan siswa.
Sanksi yang tegas ini tidak hanya sebagai bentuk hukuman, tetapi juga menjadi bentuk perlindungan terhadap hak anak-anak yang seharusnya mendapatkan gizi yang layak. Ini adalah investasi dalam membangun generasi yang sehat dan cerdas, tambahnya.
Lebih lanjut, Rudi Hardi juga mendorong adanya transparansi dan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program ini. Ia mengusulkan pemanfaatan teknologi digital dalam bentuk sistem pelaporan daring yang memungkinkan masyarakat, khususnya orang tua dan guru, untuk memberikan feedback terkait kualitas makanan yang disajikan.
Sebagai langkah alternatif, Rudi Hardi menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal dalam rantai pasok program makan gratis. Menurutnya, melibatkan petani dan pelaku usaha lokal dapat meningkatkan transparansi dan kualitas gizi makanan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat setempat.
Ini adalah peluang menciptakan program makan gratis yang tidak hanya berdampak pada anak-anak, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan melibatkan komunitas lokal, kita memastikan kualitas yang lebih terjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tandasnya.
Unismuh Makassar melalui FISIP akan terus mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas dan memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan haknya secara adil dan berkualitas.***