BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Sri Lestari, seorang guru Sosiologi di SMAN 20 Gowa, jadi sosok menginspirasi bagi siswa dan siswinya. Pendekatan yang sederhana yang ditempuh dalam mengajar namun penuh makna.
Dia tidak hanya mengajarkan teori sosiologi, tetapi juga membimbing siswa untuk memahami kehidupan, menghargai perbedaan, dan menyadari arti penting pembelajaran.
Sri lahir di Camba Bone 14 September 1996, lulusan S1 Pendidikan Sosiologi FKIP Unismuh Makassar. Sejak mulai meniti karier selaku guru 2021, berkomitme tidak hanya memberi pengetahua kepada para siswa, tetapi juga menanamkan nilai kehidupan.
Sri Lestari menceritakan pengalaman dan suka duka sebagai seorang guru. “Suka saya adalah ketika melihat para siswa-siswi paham pembelajaran yang diberikan, berkembang, dan ketika mereka mulai timbul rasa percaya diri,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Baginya, kebahagiaan terbesar sebagai seorang pendidik adalah ketika melihat siswanya tidak hanya berhasil dalam ujian, tetapi juga berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dan percaya diri.
Dia juga menghadapi tantangan dalam mengajar. Salah satunya adalah ketika ada siswa belum memahami pentingnya belajar Proses belajar itu bukan beban, tapi kesempatan mempersiapkan diri menghadapi masa depan, katanya.
Dia berharap agar para siswa dapat menyadari pendidikan adalah kunci membuka banyak peluang di masa depan.
Dia selalu menekankan kepada siswanya, kalau ilmu yang diperoleh bukan sekadar u dihafal, melainkan dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan, bukan hanya soal pencapaian akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan kontribusi positif bagi masyarakat. Dia selalu ingatkan mereka bahwa apa yang dipelajari bisa memberikan manfaat bagi orang lain,” tambahnya. ***