BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar terus menunjukkan peningkatan kualitas dalam menjawab tantangan dunia kerja. Berdasarkan hasil tracer study terbaru, lebih dari 60 persen alumni Unismuh berhasil memperoleh pekerjaan dalam waktu kurang dari enam bulan setelah lulus. Hal ini mencerminkan efektivitas program pendidikan dan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh kampus tersebut.
Data yang dipaparkan Ketua Divisi Tracer Study, Nasharuddin, M.Sc., dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) pada Senin, 18 November 2024, di Gedung Balai Sidang Muktamar 47, menunjukkan tren positif serapan alumni dalam tiga tahun terakhir.
Persentase lulusan yang mendapatkan pekerjaan dalam waktu kurang dari enam bulan adalah 62,62% pada tahun 2020/2021, meningkat menjadi 66,66% pada tahun 2021/2022, meski sedikit menurun menjadi 63,46% pada tahun 2022/2023.
“Meski terdapat sedikit penurunan, angka ini tetap menunjukkan tren yang kuat bahwa sebagian besar lulusan memperoleh pekerjaan dalam waktu cepat setelah lulus,” ujar Nasharuddin.
Capaian ini membuat Unismuh menerima penghargaan dari LLDIKTI IX sebagai Perguruan Tinggi Terbaik 1 dengan Persentase Tertinggi Serapan Alumni dengan Masa Tunggu Kerja Tersingkat. Pengakuan ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Unismuh dalam menyiapkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja.
RTM yang digelar Badan Penjaminan Mutu (BPM) Unismuh ini juga membahas berbagai aspek peningkatan mutu kampus, termasuk evaluasi capaian standar penjaminan mutu akademik di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dalam pemaparan temuan monitoring dan evaluasi (monev) oleh Ketua Divisi Audit dan Monitoring, Sandi Pratama, M.Pd. Dari 29 standar penjaminan mutu, terdapat tiga standar yang masih memerlukan perbaikan, yaitu standar kompetensi lulusan, standar penilaian pembelajaran, dan standar dosen serta tenaga kependidikan. Meski demikian, perkembangan dalam indikator lainnya dinilai cukup signifikan.
*Peluang Berbenah*
Rektor Unismuh Makassar, Abd Rakhim Nanda, dalam sambutannya menekankan pentingnya komitmen bersama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas perguruan tinggi. Ia menjelaskan bahwa RTM kali ini melibatkan empat aktivitas utama, yaitu audit mutu internal, monitoring dan evaluasi, audit lembaga, serta survei tracer study.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari budaya akademik yang senantiasa kita pelihara di Unismuh. Meski belum semua standar terpenuhi secara maksimal, hal ini menjadi tantangan bagi kita untuk terus berbenah,” tuturnya.
RTM ini, menurutnya, merupakan kesempatan penting untuk meninjau implementasi sistem manajemen mutu dan merumuskan prioritas perbaikan. “Hasil audit menunjukkan beberapa indikator mayor yang masih perlu perhatian, seperti standar kompetensi lulusan dan penilaian pembelajaran. Namun, temuan ini bukanlah kegagalan, melainkan peluang untuk perbaikan. Kita sudah tahu, yang mana yang perlu kita benahi,” jelasnya.
Dalam pengelolaan perguruan tinggi, lanjut Rakhim, menjaga kepercayaan masyarakat sangat penting. “Alhamdulillah, saat ini Unismuh tercatat sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Sulsel versi Unirank. Ini adalah tanggung jawab yang harus kita emban bersama, agar capaian ini tidak hanya dipertahankan, tetapi juga terus ditingkatkan,” kata Rakhim.
Pada akhir sambutannya, Rakhim mengumumkan peluncuran tagline “Integrated Green – Islamic – Futuristic” pada Rabu 20 November 2024 mendatang. “Kami harap semua yang hadir hari ini turut mendukung dan mengambil bagian dalam inisiatif ini. Mari kita jadikan Unismuh sebagai kampus yang tidak hanya maju secara akademik, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan,” pungkasnya.
*Pentingnya Penguatan AIK*
Sementara itu, Ketua BPH Unismuh, Prof Gagaring Pagalung, dalam sambutannya menggarisbawahi pentingnya evaluasi manajemen dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu perguruan tinggi. Menurutnya, audit mutu akademik memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan audit keuangan atau internal audit lainnya.
“Audit mutu akademik ini memiliki 302 indikator yang harus kita penuhi. Dari laporan yang diterima, Alhamdulillah ada perkembangan yang signifikan, meskipun masih ada lima standar yang memerlukan perhatian khusus,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa ada beberapa standar yang masih membutuhkan perhatian serius, termasuk standar jati diri, AIK (Al Islam dan Kemuhammadiyahan), serta tata pamong.
“Standar AIK adalah ciri khas Muhammadiyah, dan kita harus memperkuatnya untuk memastikan nilai-nilai Islam berkemajuan tetap menjadi jiwa dari institusi ini. Selain itu, standar kerja sama dan penelitian juga perlu ditingkatkan. Dukungan dari seluruh dosen dan tenaga kependidikan sangat penting agar kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan universitas, fakultas, serta program studi. Hadir pula para pimpinan badan, lembaga, dan unit yang ada di Unismuh Makassar. Acara ini sebelumnya diawali dengan pengajian oleh Wakil Rektor IV Dr Mawardi Pewangi.***