Citizen Reporter
Laporan : Resky Amaliyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unismuh Makassar Makassar
BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Hari itu, terlihat banyak lalu lalang para penjual dan pembeli di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.
Para pembeli itu adalah mahasiswa kampus biru yang mencari makan di luar kampus karena kantin yang pernah ada di dalam kampus sebelum masa Covid-19 sampai hari ini belum juga dibuka
Daeng uling merupakan saah seorang pedagang kaki lima berdomisili di Minasa Upa Makassar . Dia lahir di Gowa 8 November 1969 dan setiap hari mangkal di depan Unismuh menjual somay dari jam 08.00-18.00 WITA.
Sesekali, dia terlihat sedang melayani konsumen yang datang untuk membeli dagangan, dengan senyuman dan sapaan khasnya.
Bahkan, tidak terlihat sedikitpun rasa lelah pada raut mukanya. Dia menjual somay dengan bahan jualan yaitu tahu, kerupuk, dan bakso.
Penghasilan sehari hari kadang tidak menentu di karenakan banyak yang membeli dan kadang juga sedikit, ujarnya.
Di balik semua itu Daeng Uling tidak pantang menyerah untuk berjualan, meskipun banyak pesaing penjual dengan beragam jenis dan rasa jualan.
Namun, jangan salah sangka, pedangan kaki lima ini bukan sekedar korban, mereka adalah bukti hidup bahwa ketahanan bukan hanya soal fisik, tetapi juga spiritual. ***