BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) diprakarsai oleh tim dosen STIKES Gunung Sari Makassar telah menunjukkan hasil menjanjikan dalam mengoptimalkan fungsi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan kesadaran kesehatan di lingkungan sekolah.
Kegiatan PKM ini berlangsung di SMP Polongbangkeng Takalar pada 12 Agustus 2024.
Program kemitraan ini berjudul “Pemberdayaan Siswa sebagai Duta Kesehatan untuk Mempromosikan Gaya Hidup Sehat melalui UKS”.
Hal ini merupakan implementasi dari hibah Pengabdian kepada Masyarakat Pemula (PMP), didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun anggaran 2024.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat STIKES Gunung Sari Makassar, Nurnainah, S.Kep, Ns, M.Kep, menyatakan, berterima kasih atas dukungan pendanaan dari Kemdikbudristek melalui skema PMP ini.
Program ini katanya, tidak hanya meningkatkan literasi kesehatan siswa, tetapi juga memberdayakan mereka sebagai agen perubahan dalam komunitas sekolah.
Pendekatan peer-to-peer dalam promosi kesehatan terbukti efektif dalam meningkatkan engagement dan kesadaran siswa terhadap gaya hidup sehat.
Evaluasi program menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan kapasitas siswa terkait promosi kesehatan, 20 siswa dilatih sebagai Duta Kesehatan UKS, 45 persen menunjukkan kinerja sangat baik, 55 persen menunjukkan kinerja baik, dan Partisipasi siswa dalam kegiatan UKS meningkat dari 20 persen menjadi 65 persen.
Salah satu inovasi utama program yang didanai hibah PMP ini adalah pengembangan aplikasi mobile “HealthyEdu UKS”. Aplikasi ini menyediakan akses informasi kesehatan, fitur konsultasi, pemantauan kegiatan UKS, dan pengingat kesehatan personal
Selain itu, program juga menghasilkan media promosi kesehatan inovatif seperti video edukasi, leaflet, dan poster. Pojok UKS juga telah ditingkatkan dengan peralatan kesehatan modern dan sistem pemantauan kesehatan digital.
Meskipun menunjukkan hasil positif, evaluasi program juga mengidentifikasi beberapa area yang memerlukan pengembangan lebih lanjut seperti penguatan aspek evaluasi dalam kurikulum pelatihan.
Peningkatan kolaborasi dengan institusi kesehatan setempat, dan perlunya studi longitudinal untuk mengukur dampak jangka panjang
Ke depan akan merekomendasikan adaptasi kontekstual dalam replikasi program di sekolah lain, dengan mempertimbangkan faktor sosial, budaya, dan infrastruktur yang ada, ungkap Dr. Nurnainah.
Dia berharap keberhasilan implementasi hibah PMP ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan program serupa di masa mendatang, tandasnya.
Program ini mendemonstrasikan potensi signifikan pendekatan pemberdayaan siswa dalam mempromosikan gaya hidup sehat di lingkungan sekolah.
Penyempurnaan berkelanjutan dan replikasi yang tepat, model ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan generasi muda Indonesia secara lebih luas, tegasnnya.
Saat ini yang jadi Ketua STIKES Gunung Sari Makassar, Dr.Syaiful Bachri, MM, M.Kes. Mahasiswa dan mahasiswi STIKES Gunung Sari, sebanyak 535 orang menyebar pada tiga program studi yakni S1 Keperawatan, D3 Kebidanan dan Profesi Ners. Civitas akademika kampus mempersiapkan untuk membuka prodi baru Magister (S2) Keperawatan
Dosen tetap sebanyak 37 orang dengan jenjang pendidikan S3 Doktor sebanyak lima orang ada dua orang lanjut studi S3 doktor satu di Unhas dan satunya lagi di Unair Surabaya. Para dosen ini sebanyak 25 orang diantaranya telah meraih Sertifikasi Dosen (Serdos).***