Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Ragam

Pengabdian Internasional Prodi MIAP Unismuh Makassar Pelatihan Daur Ulang Sampah Anorganik di Sanggar Bimbingan Sentul Kuala Lumpur

117
×

Pengabdian Internasional Prodi MIAP Unismuh Makassar Pelatihan Daur Ulang Sampah Anorganik di Sanggar Bimbingan Sentul Kuala Lumpur

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP) Unismuh Makassar gelar pengabdian internasional dengan pelatihan daur ulang sampah anorganik di Sanggar Bimbingan Sentul, Kuala Lumpur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari International Community Engagement Program Tahun 2024, yang bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa.

Example 300x600

Sanggar Bimbingan Sentul adalah lembaga pendidikan non-formal yang berlokasi di Kg. Chubadak Hilir, Sentul Pasar, Kuala Lumpur. Sanggar ini berada di bawah binaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.

Tujuan sanggar memberikan akses pendidikan merata bagi anak-anak dari Pekerja Migran Indonesia di Malaysia yang tidak memiliki dokumen lengkap untuk diterima di sekolah formal seperti Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Lulusan dari Sanggar ini disetarakan dengan program Paket A, B, dan C, sehingga mereka tetap mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara.

Pelatihan diadakan Rabu, 22 Oktober 2024, dipimpin oleh Dr. Lukman Hakim dan Tim 1, yang fokus pada program bertajuk “Transforming Waste into Learning Resources: Building a Generation of Environmental Awareness through Recycling Education.”

Dalam sesi ini, Dr. Fatmawati A. Mappasere, M. Si, yang juga Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik UNISMUH Makassar, memimpin pelatihan pembuatan aneka handicraft dari sampah anorganik.

“Kami ingin menunjukkan bahwa sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bermanfaat melalui kreativitas, sekaligus menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan,” jelas Dr. Fatmawati.

Mahasiswa yang tergabung dalam Tim 1—yaitu Izza Khumaera, Nurul Amira, dan Hilyatul Jannah—berperan aktif mendampingi siswa dalam setiap tahapan pelatihan, dari pengenalan jenis sampah anorganik hingga praktik daur ulang menjadi kerajinan tangan.

Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini, mempraktikkan secara langsung proses pembuatan aneka handicraft daur ulang dengan penuh semangat dan kreativitas. Mereka tidak hanya belajar tentang konsep daur ulang, tetapi juga menghasilkan produk-produk kreatif yang berguna dari sampah anorganik.

Selain pelatihan daur ulang, Tim 2 yang dipimpin oleh Dr. Jaelan Usman menyajikan program bertajuk “The Empowerment of School Community through Disaster Education and Training to Create Disaster Resilient Schools.

“Program ini menekankan pentingnya keterkaitan antara pengelolaan sampah dan pencegahan bencana lingkungan. Dr. Nuryanti Mustari, anggota tim, mengajak siswa untuk memahami bagaimana menjaga kebersihan lingkungan dapat menjadi bagian penting dalam membangun kesiapsiagaan bencana.

Mahasiswa dari Tim 2, yaitu Dicky Chandra dan Sudirman, turut aktif dalam pelatihan ini, memberikan contoh konkret bagaimana mencegah dampak negatif lingkungan.

Selain kontribusi dari Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik, kegiatan ini juga melibatkan tim dari Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris, yang dipimpin oleh Dr. Saiful, M.Pd.

Tim ini memberikan literasi Budaya Bugis Makassar. Selain itu, tim dari Program Studi Teknologi Pendidikan yang diketuai oleh Bapak Wahyuddin, S.Pd., M.Pd., juga berpartisipasi dengan memberikan edukasi terkait penggunaan teknologi smartphone dalam pendidikan.

Bapak Shohenuddin, M.Pd., selaku pengelola Sanggar Bimbingan Sentul, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelatihan ini. “Kami sangat berterima kasih atas pelatihan yang diberikan. Program ini memberikan wawasan baru serta keterampilan yang sangat bermanfaat bagi siswa kami, katanya.

Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) serta Lembaga Pengembangan Bahasa dan Kerjasama Internasional (LPBKUI) UNISMUH Makassar.

Dr. Fatmawati menambahkan, “Kami berharap kegiatan internasional ini dapat terus berlangsung di tahun-tahun mendatang, memperluas manfaatnya tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri, serta menjadi bagian penting dalam pengembangan karakter siswa yang peduli lingkungan dan tangguh menghadapi tantangan”.***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *