BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Yayasan Wakaf (YW) UMI memastikan keberlangsungan segala aktivitas akademik Universitas Muslim Indonesia (UMI) tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Hal ini menyusul masalah tengah dihadapi belakangan ini. YW UMI akhirnya memutuskan memberhentikan sementara Prof. Dr. H Sufirman Rahman, SH, MH, dari jabatan sebagai Rektor UMI dan mengangkat Pelaksana Tugas (Plt).Rektor. Prof. Dr. H. Hambali Thalib SH., MH.
Seperti dikutip dari portal umi.ac.id, Selasa 1 Oktober 2024, pemberhentian sementara dan pengangkatan Plt ini tertuang dalam Surat Keputusan YW UMI yang dibacakan Sekretaris Pengurus YW UMI, Dr. H. Abd Halim, SH., MH., di Menara UMI, Lt. 6., Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Senin, 30 September 2024.
Dalam surat keputusan itu, YW UMI mengangkat Prof. Dr. H Hambali Thalib, SH, MH, sebagai Plt Rektor UMI. Sebelumnya Prof Hambali, sapaan akrabnya menjabat Ketua Bidang Hukum, Pengembangan dan Pengendalian Pendidikan YW UMI.
Ketua Pengurus YW UMI Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA, dalam sambutanya menegaskan bahwa pengangkatan Plt Rektor UMI ini telah melalui mekanisme serta pertimbangan demi kepentingan institusi.
“Tadi kita telah menyaksikan penyerahan SK Plt Rektor. Langkah ini sebagai antisipasi demi memastikan aktivitas akademik berjalan dengan baik. Tentu ke depan kita harus mengambil langkah langkah dengan senantiasa mempertimbangkan kepentingan institusi, harapnya
Lanjut dikatakan, semua pihak tetap berjalan dengan tugas kita masing-masing. Sepanjang melakukan kebenaran dan mematuhi aturan, insya Allah tidak akan ada masalah. UMI tidak berdiri atas kepentingan golongan, suku, apalagi kepentingan individu.
“Semoga UMI, Insya Allah lebih baik dibawah kepemimpinan Prof. Hambali,” harapnya
Sementara itu, Ketua Pembina YW UMI Prof. Dr. H Mansyur Ramly, SE, M.Si, berharap apa yang terjadi hari ini semakin menguatkan komitmen seluruh elemen di UMI dalam keterikatan pada konsepsi jamaah.
“Prioritas utama adalah kepentingn institusi karena dengan demikian kita semua bisa merasakanya dalam membangun konsep jamaah. Dalam komitmen ke-UMIan, tidak hanya menekankan hanya leader yang baik, tetapi juga follower yang baik juga. Dalam pengabdian kita harus ikhlas dan amanah demi memajukan UMI yang kita cintai,” tuturnya. ***