Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Pendidikan

BREAKING NEWS, Ini Sosok Prof Brian Yulianto Bakal Isi Posisi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro

675
×

BREAKING NEWS, Ini Sosok Prof Brian Yulianto Bakal Isi Posisi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro

Share this article
Example 468x60

BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Reshuffle pada Kabinet Merah Putih pasca 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto bakal dilakukan pada Rabu sore 19 Februari 2025. Salah satu sosok yang disebut-sebut bakal menjadi pengganti pada reshuffle Kabinet Merah Putih ini, yakni Prof Brian Yuliarto.

Disebut-sebut Prof Brian Yulianto salah satu ilmuwan terkemuka di Indonesia berkontribusi besar dalam bidang nanoteknologi yang telah banyak melakukan penelitian dan inovasi yang berdampak luas.

Example 300x600

Nama yang mencuat bakal di reshuffle yakni Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, seusai bulan lalu menjadi sorotan karena ramai-ramai didemo ratusan pegawainya.

Lantas, siapa sebenarnya Prof Brian Yulianto ini? Dilansir dari laman FTI ITB, berikut profil serta perjalanan kariernya.

Prof Brian Yuliarto merupakan seorang Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan keahlian dalam bidang teknologi nano dan kuantum.

Pria kelahiran Jakarta 27 Juli 1975 ini merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Sejak masa sekolah, ia dikenal sebagai siswa berprestasi dengan pencapaian akademik yang gemilang.

Prof Brian menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Fisika ITB pada tahun 1999. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada Quantum Engineering and System Science.

Dari universitas tersebut, ia berhasil meraih gelar magister dan doktor pada tahun 2005. Keahliannya dalam ilmu material menjadi dasar utama dalam riset-riset yang ia kembangkan.

Sejak bergabung dengan ITB pada tahun 2006, Prof Brian aktif dalam penelitian dan pengembangan nanomaterial, khususnya untuk aplikasi sensor dan energi. Ia telah menempati berbagai posisi strategis di ITB, di antaranya:

  1. Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (2020-2024).
  2. Visiting Professor di Tsukuba University (2021-sekarang).
  3. Kepala Research Center on Nanoscience and NanotechnologyITB (2019-2020).
  4. Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020).
  5. Ketua Kelompok Keahlian AFM FTI ITB (2018-2020).
  6. Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).
  7. Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban.
  8. Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat (2012-2016).
  9. Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai proyek riset dan kerja sama dengan institusi internasional seperti UC Berkeley di Amerika Serikat, Korea University, serta berbagai lembaga penelitian di Jepang.

Fokus penelitian Prof Brian terutama berkaitan dengan pengembangan sensor berbasis nanoteknologi yang mampu mendeteksi molekul dengan cepat dan akurat. Teknologi ini sangat bermanfaat dalam bidang medis dan lingkungan. Beberapa pencapaian risetnya meliputi:

  1. Sensor untuk deteksi gas berbahaya dan polutan.
  2. Alat diagnosis penyakit seperti demam berdarah, hepatitis, dan kanker.
  3. Pengembangan teknologi nanoporous yang meningkatkan sensitivitas dan akurasi sensor dalam mendeteksi zat berbahaya.
  4. Berbagai inovasi yang dihasilkan telah mendapatkan hak paten dan menjadi aset intelektual dalam pengembangan produk industri.

Sebagai ilmuwan, Prof Brian telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:

  1. Penerima Habibie Prize 2024.
  2. Masuk dalam daftar World’s Top 2% Scientisttahun 2024.
  3. Top 1 Indonesia Researcher dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology tahun 2023.
  4. Peneliti Terbaik ITB tahun 2021.
  5. Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB tahun 2017.

Dalam dunia akademik, ia telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks Scopus dengan total 5.506 sitasi serta h-index 43. Sementara itu, dalam Google Scholar, ia memiliki 410 publikasi dengan 6.600 sitasi dan h-index yang sama.

Dengan berbagai pencapaian akademik dan risetnya, Prof Brian Yuliarto menjadi salah satu ilmuwan terkemuka di Indonesia dalam bidang nanoteknologi. Melalui inovasi dan dedikasinya dalam pengembangan teknologi sensor, ia memberikan kontribusi besar bagi dunia ilmu pengetahuan serta penerapan teknologi di berbagai sektor industri. ***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *