Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Pendidikan

Dirjen Diktiristek: Pemimpin Perguruan Tinggi Berperan Academic Leader dan Entrepreneur

90
×

Dirjen Diktiristek: Pemimpin Perguruan Tinggi Berperan Academic Leader dan Entrepreneur

Share this article
Example 468x60

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Abdul Haris menekankan pentingnya peran pimpinan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi di Indonesia.

Menurut Haris, pemimpin perguruan tinggi harus mampu memberikan solusi atas tiga hal, yakni masalah ketimpangan akses, ketimpangan kualitas, dan relevansi.

Example 300x600

Ketiga hal ini adalah ujung tombak bagaimana tantangan penyelenggaraan pendidikan tinggi di Indonesia.

Bapak Ibu adalah calon pemimpin manajemen dari perguruan tinggi harus bisa memberikan solusi atas tiga permasalahan tersebut, ungkap Haris dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Fakultas menuju Universitas Berkelas Dunia, Jumat, 2 Agustus 2024 di Jakarta.

Haris menegaskan, universitas harus menghasilkan lulusan yang mampu berkreasi, bukan sekadar pekerja. “Pendidikan harus menciptakan manusia yang kreatif dan inovatif,” ungkap Haris.

Ketimpangan kualitas juga menjadi hal harus diperbaiki. Implementasi kebijakan seperti Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi atau kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tidak bisa diterapkan secara merata di semua perguruan tinggi karena perbedaan karakteristik masing-masing kampus.

Untuk itu, ia menekankan perlunya standar kualitas sesuai dengan kondisi setiap universitas, baik dari segi infrastruktur (hardware), sumber daya manusia (humanware), maupun jaringan (netware).

Relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri. Haris mengatakan, “relevansi itu terkait produk dan outcome harus dimiliki perguruan tinggi. Pertama, relevansi dari sisi kelulusan. Kemudian, yang kedua dari sisi produk dari riset dan inovasi.”

Haris menambahkan, universitas tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer pengetahuan (knowledge transfer), tetapi juga sebagai pencipta pengetahuan baru. Ia pun berharap para calon rektor dan pemimpin perguruan tinggi dapat berperan sebagai academic leader dan entrepreneur.

“Rektor harus memiliki visi pengembangan pendidikan dan mampu untuk mencapai tujuan tersebut,” tegasnya.

Selain itu, Haris juga menekankan pentingnya pemahaman situasi dan solusi kreatif mengatasi tantangan besar dalam pendidikan tinggi.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Dewan Pendidikan Tinggi, Kadarsah Suryadi mengungkapkan pentingnya peringkat dunia dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

”Ranking dunia kita bisa tahu, kita kurangnya di mana, lalu di situlah kita lakukan perbaikan. Ini bukan untuk mencari ranking, tapi untuk continuous improvement, supaya lebih baik,” ujar Kadarsah.

Rektor Universitas Trisakti itu juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarperguruan tinggi, “bukan hanya satu perguruan tinggi yang maju, bukan hanya satu fakultas, tapi semua maju bersama. Para dosen di sini merupakan perwakilan terpilih oleh Ditjen Diktiristek yang akan menjadi atmosfer untuk maju bersama.”

Acara Pelatihan kepemimpinan ini merupakan rangkaian kegiatan digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi bersama Dewan Pendidikan Tinggi.

Pelatihan kepemimpinan ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin perguruan tinggi yang mampu membawa perubahan positif dan menjadikan perguruan tinggi di Indonesia berkelas dunia.(Humas Ditjen Diktiristek).***

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *