Oleh: Reski Claudia
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMI
BERITASEMBILAN.Com-Makassar. Berita tentang konsumsi digital muslim di bulan Ramadan menunjukkan sejumlah tren menarik yang mencerminkan perubahan pola konsumsi media, terutama dalam konteks interaksi antara religiusitas dan hiburan.
Berikut adalah beberapa poin utama yang bisa dilihat dalam tren tersebut:
- Kebiasaan Streaming Ceramah dan Konten Religi:
Selama Ramadan, banyak masyarakat Muslim yang meningkatkan konsumsi konten yang bersifat religius seperti ceramah, kajian, dan program-program keagamaan yang bisa diakses melalui platform digital.
Streaming ceramah dan kajian Islam menjadi salah satu pilihan utama, dengan banyaknya tokoh agama atau influencer yang mengadakan acara virtual selama bulan Ramadan. Hal ini memudahkan umat Muslim untuk mendalami ajaran agama tanpa terbatas oleh jarak dan waktu.
- Lonjakan Konsumsi Konten Hiburan Islami:
Selain konten religius, ada peningkatan konsumsi konten hiburan Islami yang lebih relevan dengan nilai-nilai Ramadan. Adaptasi industri media sangat terlihat dalam penyajian program-program televisi, film, atau serial yang mengangkat tema Ramadan atau nilai-nilai Islam. Ini mencakup film religi, sinetron, musik Islami, dan konten kreatif lainnya yang mengakomodasi kebutuhan hiburan sambil tetap menjaga nilai-nilai spiritual.
- Perubahan Pola Interaksi Digital Masyarakat Muslim:
Ramadan tampaknya memang mengubah pola interaksi digital masyarakat Muslim. Selama bulan ini, kegiatan online tidak hanya terbatas pada hiburan atau media sosial, tetapi juga mencakup pembelajaran agama dan spiritualitas yang lebih intens. Media sosial, aplikasi streaming, dan platform digital lainnya menjadi lebih dipenuhi dengan konten religius, diskusi keagamaan, serta berbagi pengalaman spiritual.
Secara keseluruhan, Ramadan mendorong masyarakat Muslim untuk lebih memanfaatkan teknologi digital untuk mendalami agama dan memperkuat nilai-nilai spiritual, sembari tetap menikmati hiburan yang sesuai dengan ajaran Islam. Adaptasi media dalam memenuhi kebutuhan ini menunjukkan bahwa konsumsi digital tidak hanya bersifat hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mendalami keimanan dan meningkatkan kualitas ibadah. ***