BERITASEMBILAN.Com-MAKASSAR. Salah satu bentuk dukungan kepada Palestina memberi solidaritas lewat pendidikan dengan menerima seorang mahasiswi baru dari Palestina malanjutkan studi pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran UMI.
Dekan FK UMI Dr. dr. Nasruddin AM, Sp, OG(K), MARS.M, Sc, seperti dikutip dari portal umi.ac.id, Kamis 5 September 2024 mengungkapkan, mahasiswi itu bernama Nour Arafah. Mahasiswi umur 19 tahun itu merupakan seorang Hafidzah 30 Juz Al Quran.
“Alhamdulillah. Tahun ini kami menerima mahasiswi dari Palestina untuk dididik menjadi dokter. Namanya, Nour Arafah 19 tahun, akrab disapa Nour. Dia tiba Rabu dini hari 4 September 2024, di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar setelah menempuh perjalanan panjang dari Mesir, Jakarta, Makassar,” jelasnya.
Nour, dijelaskan Dokter Nas, anak pertama dari lima bersaudara dengan dua adik perempuan dan dua adik laki-laki. Lahir dari Bapak yang berprofesi sebagai seorang Pedagang dan Ibu sebagai ibu rumah tangga di kota Northern Gaza Strip, Jalur Gaza Utara.
Semoga amanah ini dapat diemban dengan baik. Mendukung kebebasan Palestina dengan cara memuliakan anak-anak dari Palestina untuk dididik menjadi dokter nanti, tegasnya.
Sementara itu, Nour bercerita, saat ia meninggalkan Gaza masih terjadi perang hebat dan masih berlangsung dengan tekanan luar biasa. Dia dan keluarganya dengan sangat berat harus keluar dari kota kelahirannya untuk menyelamatkan diri.
Awalnya Nour berkuliah di Fakultas Teknik di Gaza Palestina tetapi kemudian universitasnya terkena bom hingga terhenti. Di depan matanya banyak korban jiwa dan atas dasar itu dia seketika bercita-cita ingin menjadi dokter untuk membantu banyak orang.
“Negaraku membutuhkan banyak dokter yang baik dan kuat untuk terus bertahan dan tabah,” kata Nour.
Kemudian, Nour mencari informasi di berbagai media tentang FK-UMI. Ia akhirnya memustuskan untuk memilih FK UMI dikarenakan memiliki lingkungan belajar sangat baik,
“Dosennya hebat, dan kualifikasinya bagus sehingga mahasiswa kedokteran bisa belajar dengan efisien dan terampil, juga banyak kegiatannya yang cocok untuk saya, terutama murojaah hafalan,” tuturnya.
Akhirnya, melalui jalur kerjasama Internasional UMI, Fakultas Kedokteran Islam seluruh Dunia (FOKI) dan FIMA maka tibalah Nour di FK-UMI.***